Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mahasiswa Jepang Isi Libur Musim Panas Jadi Tukang Bangunan di Kulon Progo, Berat tapi Senang

Kompas.com - 02/09/2023, 05:09 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Lewat tengah hari, cuaca panas musim kemarau terasa semakin kering di RT 003 RW 002 Pedukuhan Kemiri, Kalurahan Kaligung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sembilan perempuan dan satu laki-laki muda belum berhenti menukang di lahan samping rumah kayu milik Wagimin. Mereka tengah terlibat membangun rumah ukuran 28 meter persegi di tengah kebun pohon jati. 

Layaknya tukang bangunan pada umumnya, mereka mengangkat pacul, mengangkat sekop, mengaduk semen, merangkai besi beton, serta mengangkat adukan semen dan batu. 

Baca juga: Kisah ABH Selesai Jalani Pembinaan, Ingin Lanjutkan Sekolah dan Bahagiakan Orangtua

Mereka ini para mahasiswa dari Jepang yang sedang ikut membangun rumah bagi warga dusun. Mereka berada di Kulon Progo untuk mengisi masa libur panjang musim panas.

Mahasiswa itu menjadi perhatian warga sekitar, terutama anak-anak. Sekalipun sibuk, mereka menyempatkan diri foto hingga bermain dengan warga.

“Ini adalah mimpi saya untuk datang ke sini. Saya senang mendengar itu. Dan semua orang begitu baik. Anak-anak begitu lucu. Sehingga saya menikmati (ikut) membangun rumah ini,” kata Momoko yang masih berstatus mahasiswi sebuah perguruan tinggi Jepang jurusan bahasa Inggris dan Pariwisata, Kamis (31/8/2023). 

Berat tapi menyenangkan

Momoko dan kawan-kawannya sejatinya volunter atau sukarelawan dalam program Global Village dari lembaga non-profit Habitat for Humanity Indonesia (Habitat Indonesia). Lembaga ini fokus pada perbaikan dan pembangunan rumah masyarakat miskin di Indonesia. 

Momoko dan kawan-kawannya merupakan kloter kedua relawan dari Jepang di bulan Agustus-September, musim libur kali ini. Tim Momoko bertugas mengerjakan rumah bagi warga bernama Janji Edi Prasetyo di tanah milik Wagimin. Sementara tim lain membangun rumah bagi Rukidi di lahan orangtuanya.

Mahasiswa volunter ini bekerja lima hari. Menjadi tukang rupanya melelahkan dan menguras tenaga. Meski berat, mereka mengaku senang.

Berbagai cara dilakukan untuk menghilangkan penat setelah kerja berat. Misalnya saja Momoko, saat lelah akan lebih cepat tidur. 

“(Saya) tidur lebih cepat. Kami punya banyak makanan,” kata Momoko.

Sementara Hagumi memilih untuk berolahraga agar dirinya merasa nyaman. 

“(Saya) melakukan olahraga untuk membuat suasana yang nyaman,” kata Hagumi.

Dalam mengerjaakan rumah tersebut, mereka tidak dibiarkan sendiri. Beberapa warga dusun menjadi tukang utama dalam pembangunan. Mereka memberi contoh bekerja.

“Sesekali terasa berat, tetapi beberapa orang yang profesional membantu kami,” kata Yuuka, salah satu mahasiswi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Banda Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Banda Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Sudah Punya Suami, Ibu di Blora Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Pria Lain

Sudah Punya Suami, Ibu di Blora Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Pria Lain

Regional
Sekolah di Sumbar Dilarang 'Study Tour' Usai Banjir Bandang Menerjang

Sekolah di Sumbar Dilarang "Study Tour" Usai Banjir Bandang Menerjang

Regional
Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Parit Pontianak Diotopsi

Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Parit Pontianak Diotopsi

Regional
Kejati Maluku Tahan Eks Wali Kota Tual dalam Kasus Korupsi Cadangan Beras Pemerintah

Kejati Maluku Tahan Eks Wali Kota Tual dalam Kasus Korupsi Cadangan Beras Pemerintah

Regional
Untuk Pertama Kalinya, Calon Independen Absen di Pilkada Aceh

Untuk Pertama Kalinya, Calon Independen Absen di Pilkada Aceh

Regional
Konsolidasi Tiga Pilar Jelang Pilkada, Mbak Ita Sebut Pemkot Semarang Siap Jaga Kamtibmas

Konsolidasi Tiga Pilar Jelang Pilkada, Mbak Ita Sebut Pemkot Semarang Siap Jaga Kamtibmas

Regional
1.123 Jemaah Haji Babel Terbang ke Madinah dengan Maskapai Arab Saudi

1.123 Jemaah Haji Babel Terbang ke Madinah dengan Maskapai Arab Saudi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com