Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gratiskan Sekolah bagi Ribuan Anak Miskin, SMKN Jateng Akan Berangkatkan 17 Siswa Kuliah ke Jepang

Kompas.com - 31/08/2023, 05:25 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - SMK Negeri Jawa Tengah telah menyekolahkan ribuan anak dari keluarga miskin sejak 2014 silam. Kemudian lulusannya disalurkan di perusahaan di dalam dan luar negeri.

Tahun ini, pertama kali 17 siswa yang terpilih melalui seleksi juga mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Jepang. Yakni di Takayama College of Cars.

"Program kerja di luar sudah sering kita lakukan sejak tahun pertama meluluskan di tahun 2017, tapi untuk pendidikan di luar negeri, atau di Jepang itu baru tahun ini kita selenggarakan. Dan ini langsung ngelink ke Takayama College of Cars," tutur Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Kerja Sama, Hari Purnomo saat diwawancai usai kunjungan Presiden Jokowi di sekolahnya, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Adelia Pelajar SMKN Jateng Menceritakan Kecelakaan Tragis dan Cita-cita Jadi Polwan ke Presiden Jokowi

Hari mengatakan, Rektor dari Jepang akan juga akan berkunjung ke sekolah pada hari ini untuk mengecek kesiapan anak-anak penerima beasiswa tersebut.

Kemudian pada Maret atau April mendatang, 17 anak itu akan diberangkatkan ke Negeri Sakura bertepatan dengan tahun ajaran baru di Jepang.

"Mereka belajar di D2, sambil magang kerja. Jadi mereka dapat beasiswa, untuk kebutuhan sehari-harinya mereka bisa support dari part-time," lanjutnya.

Pihaknya memaparkan, seleksi beasiswa ke Jepang itu sudah berlangsung setahun lalu, saat peserta didik masih duduk di bangku kelas 12. Sementara teman-teman lulusan lainnya bekerja, mereka mengikuti kursus bahasa Jepang.

"Karena kalau selama ini yang kita kirim ke Jepang itu kerja, bahasanya N4 atau N5, karena ini kuliah maka harus N2, kursus bahasanya intensif," ujar Hari.

Lebih lanjut, Kepala SMKN Jateng, Hardo Sujatmiko sejak awal berdiri, program sekolah gratis di sana memang menargetkan keluarga kurang mampu. Dengan tujuan untuk memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.

Baca juga: Kunjungi SMKN Jateng, Jokowi Puji Ganjar yang Beri Akses Pendidikan untuk Siswa Tidak Mampu

"Keterserapannya paling banyak bekerja, 75-80 persen. Di perusahaan skala nasional maupun internasional. Kedua (sisanya) belajar atau melanjutkan kuliah," ujar Hardo.

Mengingat para peserta didik datang dari keluarga tidak mampu, pihaknya membantu mereka untuk mendapat beasiswa bagi yang hendak melanjutkan studi. Baik di dalam maipun luar negeri. Misalnya seperti kerja sama yang dibangun dengan Kampus Takayama di Jepang saat ini.

"Konsepnya vokasi, memang paling banyak bekerja. Tapi, sistemnya dari industri datang. Contohnya, PT Buma, Komatsu, dll. Di Buma itu mendatangkan alatnya kemari, anak-anak diajari sebagai operator mekanik, lalu direkrut di sana. Sistemnya adalah sistem kontrak. Ke depan akan kita bangun bagaimana untuk menyikapi langkah selanjutnya," jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya mengunggulkan penanaman karakter, disiplin, religius, karakter menjadi daya tarik industri. Sehingga, selain pembelajaran di kelas, ada kesamaptaan atau semi-militer.

Terbukti, ratusan siswa berjalan dengan tertib dan rapi baik saat kunjungan Jokowi maupun selama keseharian di asrama. Bahkan mereka memberi hormat kepada tamu yang dijumpai di sekolah.

Baca juga: Dibebastugaskan akibat Pungli Berkedok Infak, Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang Kembali Menjabat

Sampai saat ini, Disdikbud Jateng telah mendirikan sekolah boarding di tiga lokasi di SMK Jateng, yakni Semarang, Pati, dan Purbalingga. Lalu sekolah semi-boarding berada di 15 tempat di kab kota yang masuk kategori miskin.

"Jumlahnya di Semarang setiap tahun menerima 120 siswa, pati 72, purbalingga 96. Sedangkan di semi boarding di 15 kota, setiap tempat menerima anak 30 per tahun. Sehingga di Semarang ada 360 siswa, di purbalingga ada 96 kali 3, di pati 72 kali 3," imbuh Hari.

Untuk SMKN Jateng dj Semarang, Pati, Purbalingga yang berdiri sejak 2014, kini telah memasuki angkatan ke sepuluh atau tahun 10. Sedangkan semi boarding baru angkatan kedua.

"Jumlah kelulusan 1.837 orang di Semarang, Pati, Purbalingga, di antaranya 75 persen bekerja, 15 persen kuliah, dan 5 persen wirausaha," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com