Namun, korban enggan melapor karena takut terhadap ancaman korban.
"Mereka sering ribut, sudah saya minta laporan KDRT ke polisi korban tidak mau lapor. Misal tidak ada laporan dari korban, saya tidak berani (melapor ke polisi)," tuturnya.
Baca juga: Dalam Sehari, Dua Pabrik Briket di Kabupaten Semarang Terbakar
Pada Senin dini hari, Yuda Bagus sempat memberitahu orangtuanya bahwa istrinya pingsan. Menurut Novri, penganiayaan terjadi di rumah Yuda Bagus.
Namun saat diperiksa, korban dinyatakan meninggal dunia. Sementara dari CCTV, terekam pelaku keluar rumah pukul 03.18 WIB dengan jalan kaki.
Tak lama setelah kejadian, pelaku berhasil ditangkap di depan Swalayan Gaya, Kedungmundu Tembalang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar membenarkan kejadian tersebut.
"Korban diduga dianiaya oleh suaminya sendiri bernama Yuda Bagus Zakharia," beber Kapolrestabes.
Baca juga: Setahun Berlalu, Pembunuh Iwan Boedi di Semarang Belum Tertangkap...
Pekerja Sosial Masyarakat di Kecamatan Tembalang, Nani mengatakan dua anak korban mengalami trauma. Bahkan anak bungsunya, masih mencari sang ibu.
"Anak korban ada dua masih kecil-kecil. Paling besar kelas 1 SD dan paling kecil masih TK. mereka tampak trauma. Nah, yang TK ini terus menangis masih mencari-cari ibunya," kata dia.
Menurutnya, saat kejadian, mertua laki-laki korban ada di dalam rumah. Tapi ia tak berani melerai karena takut dibunuh.
"Pas kejadian penganiayaan mertua laki-laki pelaku ya di rumah tapi diam saja. Katanya sih takut dibunuh, padahal masih sehat harusnya bisa telpon, WA atau minta tolong ke siapa saat korban teriak-teriak dihajar," katanya.
"Informasinya korban sering dihajar, kasihan anak-anaknya, mereka trauma," tambah dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor : Khairina), Tribun Jateng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.