Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Minta Anak-anak Terlibat KKB Ditangkap

Kompas.com - 26/08/2023, 12:22 WIB
Dhias Suwandi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Beberapa kejadian kriminal terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, selama beberapa pekan terakhir.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga menjadi pelaku aksi penembakan hingga pemabakarn di wilayah tersebut.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menegaskan bahwa para pelaku harus ditangkap dan menjalani proses hukum yang berlaku.

menurut dia, proses penegakan hukum akan dilakukan tanpa tebang pilih, walau para pelaku masih tergolong di bawah umur.

Baca juga: Jenazah Marinir Korban Penembakan KKB Dievakuasi ke Jakarta via Sorong

"Di Yahukimo ini berulang terus, tapi ya minta Kapolres penegakan hukum harus dilakukan, tetap kita kejar pelakunya. Pemimpinnya yang belum ditangkap dicari kemana, adik-adik atau anak-anak yang selama ini ikut dengan KKB, saya minta diamankan walau masih kecil, tidak perlu takut," ujarnya di Jayapura, Jumat (25/8/2023).

KKB diketahui kerap merekrut anak-anak untuk melakukan aksi kriminal. Karenanya Fakhiri memastikan aparat keamanan tidak akan serampangan dalam menegakan hukum.


"Kalau polisi memastikan dia terlibat, amankan, kan ada aturan hukum yang bisa digunkan, jangan karena anak-anak lalu kita biarkan, ini akan berulang terus," cetusnya.

Selain itu, aparat keamanan dipastikan tidak akan gegabah dalam merespons laporan kriminal, terutama aksi penembakan yang hanya ditujukan untuk mengganggu keamanan.

Fakhiri menyampaikan bahwa KKB kerap sengaja memancing aparat keamanan untuk mengejar mereka dan kemudian menyerang balik dari berbagai arah.

Baca juga: Anggota KKB Pura-pura Jadi Pembeli dan Tembak Penjaga Kios di Puncak

Ia tidak menginginkan adanya tindakan ceroboh dari personelnya yang dapat berujung pada kerugian jiwa hingga materil.

"Saya sudah minta supaya anggota tidak terpancing karena keselamatan diri itu penting, klau kita kejar nanti di sanggong, ada korban jiwa, senjata dan amunisi hilang. Saya sudah ingatkan kepada seluruh jajaranm, termasuk TNI yang ada di dalan Satgas Daai Cartenz untuk betul-betul menilai secara cermat situasi yang ada," tutur Fakhiri.

Peristiwa di Yahukimo

Dalam beberapa pekan terakhir terjadi peristiwa yang diduga melibatkan KKB. Aksi pertama terjadi pada 31 Juli 2023, saat itu KKB menembaki Pos Brimob yang ada di Distrik Dekai. Tidak ada personel Brimob yang terluka dalam peristiwa itu.

Baca juga: Anggota KKB di Yahukimo yang Ditahan Polda Papua Berstatus Bendahara Kampung

Usai kejadian itu, pada 1 Agustus 2023, aparat keamanan gabungan kemudian melakukan penyisiran dan menangkap AS yang diduga terlibat dalam aksi penembakan tersebut.

Setelahnya aparat gabungan melakukan penggerebekan yang membuat dua anggota KKB tewas dan mereka berhasil mengamankan enam pucuk senjata api rakitan.

Namun dari aksi tersebut, satu anggota Satgas Damai Cartenz terluka karena mengalami luka tembak.

Sehari berselang, Matius Ropang (50) seorang warga Distrik Dekai ditemukan dalam keadaan kritis dengan beberapa luka senjata tajam di halaman rumahnya. Korban akhirnya meninggal dunia ketika berada di rumah sakit.

Baca juga: 3 Kantor Pemerintahan di Yahukimo Terbakar

Kemudian pada 6 Agustus 2023, Kantor KPU Yahukimo yang berada di Distrik Dekai terbakar, hingga saat ini polisi belum dapat memastikan penyebabnya.

Pada 21 Agustus 2023, KKB menyerang Pos Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir dan menyebabkan Pratu Agung Pramudi Laksono gugur karena tertembak di bagian kepala.

Tiga hari berselang, tiga kantor pemerintahan setempat, yaitu BPMK, BPTSP dan Dispenda, terbakar pada dini hari. Hingga kini polisi belum dapat memastikan penyebab kebakaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com