Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dari Kecil Sampai Punya Cucu Masih Juga Kesulitan Air Saat Kemarau"

Kompas.com - 26/08/2023, 09:33 WIB
Sukoco,
Krisiandi

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com – Seneng (45) Warga Desa Kerek, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tampak kerepotan membawa dua ember sambil menggandeng dua cucunya, Jumat (25/8/2023).

Ia berupaya menghampiri truk tangki yang berisi 8.000 liter bantuan dari BBWS DAS Solo, untuk mengantre. 

Seneng tak menghiraukan cuaca yang menyengat. Ia menyimpan embernya dalam antrean. Lalu Seneng menunggu.

Perempuan ini mengaku sudah menunggu kedatangan truk tangki air sejak kemarin. Sebab persediaan air bersih di rumahnya sudah menipis. 

“Sudah dari kemarin habis, makanya ini nunggu dari tadi. Biasanya dua hari atau tiga hari ada droping air bersih,” ujar Seneng ditemui Desa Kerek Jumat (25/08/2023).

Seneng mengaku sedih karena sejak lahir hingga memiliki cucu, krisis air bersih masih saja dialami.

“Sedih lah dari kecil sampai punya cucu masih juga kesulitan air saat kemarau. Untuk menghemat air cucu saya mandi satu kali. Sumur kami juga kering, mau mandi di Bengawan Solo airnya kotor, jadi kita harus menghemat,” imbuhnya.

Ia mengaku bersyukur dengan adanya program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) meski hanya bisa mengalir airnya saat musim penghujan.

Sementara Sulastri (65) warga lain Desa Kerek mengaku, krisis air di desanya sudah terjadi sejak dia lahir.

Baca juga: 10 Desa di Ngawi Alami Kekeringan Ekstrem, BPBD Kirim Air Bersih

Ia sejak kecil sudah terbiasa mencari air bersih di sumber air yang berada di tengah sawah desa yang lokasinya lebih rendah di tengah perbukitan hutan jati.

Untuk mandi dia bersama teman temannya mandi di aliran Bengawan Solo dengan cara membuat galian di pinggir bengawan agar mendpat air yang lebih bersih tersaring oleh pasir.

“Karena satu satunya sumber air ya antrinya panjang. Namanya belik itu nggak banyak airnya, tapi digunakan satu desa. Kalau mandi dulu ya bengawan Solo, sekarang pada tidak mau karena airnya kotor tercemar,” katanya.

Bergantung kiriman air bersih


Sementara itu, Kepala Desa Kerek Bayu Onggo Baskoro mengatakan, setiap musim kemarau 1.200 warganya sangat bergantung kepada bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi.

Di desanya sebenarnya ada Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan air warga selama dua tahun terakhir.

Namun di musim kemarau debit air pamsimas menurun drastis, bahkan mati tidak mengalir. Itu membuat keberadaannya tak banyak membantu kesulitan warga.

Baca juga: Kekeringan, Warga di Ngawi Terpaksa Gunakan Air Bengawan Solo yang Kadang Berwarna Hitam

Halaman:


Terkini Lainnya

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Regional
Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Regional
Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

Regional
Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com