BANYUMAS, KOMPAS.com - Kekeringan yang melanda Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, semakin meluas.
Sampai saat ini total terdapat 5.033 warga di 14 desa yang tersebar di 10 kecamatan mengalami krisis air bersih.
"Sampai kemarin ada 5.033 jiwa dari 1.322 kepala keluarga (KK) yang terdampak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Budi Nugroho kepada wartawan, Jumat (25/8/2023).
Baca juga: Kekeringan Ekstrem di Jateng, Ganjar Upaya Kirim Bantuan Air
Sementara itu, analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan, puncak musim kemarau diprakirakan terjadi bulan Agustus ini.
"Secara umum, puncak musim kemarau wilayah Jawa Tengah bulan Agustus," ujar Rendi.
Namun panjangnya musim kemarau tiap wilayah berbeda-beda. Hal itu disebabkan pengaruh fenomena El Nino.
"Sementara untuk musim peralihan diperkirakan akan mulai pada bulan Oktober mendatang," ujar Rendi.
Berikut wilayah yang mengalami krisis air bersih per tanggal 24 Agustus:
1. Desa Kejawar, Desa Kedunguter dan Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas.
2. Desa Pancurendang dan Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang.
3. Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok.
4. Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati.
5. Desa Tipar, Kecamatan Rawalo.
6. Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas.
7. Desa Lumbir, Kecamatan Lumbir.
8. Desa Telaga, Kecamatan Gumelar.
9. Desa Buniayu, Kecamatan Tambak.
10. Desa Kemawi dan Tanggeran, Kecamatan Somagede.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.