Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Diteror Bandar Narkoba, Emak-emak Diperiksa Polresta Jambi, Buntut Gerebek "Basecamp" Narkoba

Kompas.com - 25/08/2023, 17:50 WIB
Maya Citra Rosa

Editor


KOMPAS.com - Belasan emak-emak yang gerebek basecampe narkoba melapor ke polisi terkait dugaan teror yang dilakukan bandar narkoba.

Emak-emak yang tinggal di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alambarajo, Kota Jambi itu, tiba di Mapolresta Jambi sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (24/8/2023).

Menindaklanjuti laporan tersebut, emak-emak itu diperiksa berkaitan dengan kesaksian mereka saat menggerebek basecamp narkoba di kampung mereka.

Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Johan C Silaen mengatakan, pemeriksaan ini juga menindaklanjuti permintaan emak-emak itu untuk menangkap bandar narkoba pada peresmian Kampung Bebas Narkoba di kampung mereka, Rabu (23/8/2023).

"Tadi (diminta keterangan) seputaran soal penggerebekan itu, karena emak-emak itu soal bagaimana penggerebekan itu kemarin. Apa saja yang ditemukan saat itu," kata Silaen, Jum'at (25/8/2023).

Baca juga: Kronologi Bandar Narkoba Tusuk Polisi di Sumsel, Pelaku Melawan Saat Digerebek

Dia mengatakan, mendalami soal ada tidaknya temuan barang bukti sabu saat penggerebekan tersebut.

Karena sebelumnya barang bukti yang diserahkan tidak ada sabu hanya alat isap, plastik klip, dan uang tunai.

"Kita periksa juga untuk mengetahui, siapa tahu ada yang mengamankan sabu (saat penggerebekan) karena saat itu tidak ada barang bukti sabu. Jadi kita pastikan itu dengan minta keterangan mereka. Kata ibu-ibu memang tidak ada," katanya.

Ia menjelaskan, untuk laporan pria berinisial D itu saat ini masih dalam penyelidikan pihaknya.

Ia menyebut dalam perkara narkotika tidak bisa menjerat seseorang jika tidak ditemukan barang bukti.

Baca juga: Cerita Warga di Lokasi Sarang Narkoba Jambi, Barang Sering Hilang dan Kerap Lihat Pelajar Datang ke Basecamp

"Mereka meminta untuk menangkap si D itu. Ya, kita kan ada aturan hukum, nggak mungkin kita tersangka kan orang tidak ada sabunya. Tapi itu tetap kita selidiki di luar perkara itu. Suatu saat dia ditangkap ada BB, kita tindaklanjuti. Kalau tindak pidana narkotika itu kan, narkotika itu harus ada sama dia atau dalam penguasaan dia," jelasnya.

Pihaknya juga mendapat laporan dari emak-emak tersebut merasa mendapat ancaman pasca penggerebekan rumah yang dijadikan tempat memakai narkoba.

Ia mengarahkan emak-emak tersebut untuk membuat laporan ke bagian Reskrim untuk ditindaklanjuti soal ancaman tersebut.

"Kalau memang merasa diancam, saya sampaikan ke mereka lapor aja ke Kriminal Umum," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, belasan emak-emak penggerebek basecamp narkoba di eks lokalisasi Pucuk, di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi, Juli lalu, membuat laporan polisi karena diteror diduga oleh bandar narkoba.

"Kami ramai-ramai datang lapor ke polisi karena menerima ancaman dari diduga bandar setelah penggerebekan basecamp narkoba," kata Wati, warga RT 05 di Mapolresta Jambi.

Baca juga: Emak-emak Penggerebek Basecamp Narkoba di Jambi Diteror Bandar, Rumah Dilempari Kotoran

Dia mengatakan, dua hari usai penggerebekan sarang narkoba, ada seorang berinisial D yang diduga bandar mendatangi dirinya.

D mempertanyakan mengapa Wati menghancurkan basecamp tersebut.

"Saya bilang tidak tahu apa-apa. D langsung pergi dan berkata, 'Awas ya'," kata Wati menirukan ucapan D.

Sepekan kemudian, Wati kembali bertemu dengan D di jalan. D kemudian melontarkan makian kepada Wati.

Tidak hanya itu, Wati juga menyebut rumah tetangganya selama empat hari dilempari kotoran manusia oleh orang tak dikenal pada malam hari.

"Kami menduga kejadian ini berhubungan dengan penggerebekan basecamp, karena itu terjadi setelah basecamp tutup. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi," kata Wati.

Dengan adanya sejumlah teror, Wati berharap pihak kepolisian segera menangkap D. Warga khawatir karena D masih saja berkeliaran di sekitar rumah mereka.

Baca juga: Emak-emak Gerebek Sendiri Basecamp Narkoba di Jambi, Kesal Polisi Tak Bertindak

Sementara, Sekretaris RT 05, Didin mengatakan, emak-emak yang datang ke kantor polisi berjumlah 15 orang.

"Ya, hari ini kita berikan keterangan dan menjadi saksi. Kami juga melapor karena ada warga yang diancam dan rumahnya dilempari kotoran," kata Didin.

Rumah yang dilempari kotoran merupakan milik warga bernama Rosti.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Emak-emak Diperiksa Polresta Jambi Terkait Penggerebekan Basecamp Narkoba di Pucuk

https://jambi.tribunnews.com/2023/08/25/emak-emak-di-pucuk-diperiksa-polresta-jambi-terkait-penggerebekan-basecamp-narkoba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lecehkan ART dan Anak Angkat, Polisi di Kayong Utara Ditahan Polda Kalbar

Lecehkan ART dan Anak Angkat, Polisi di Kayong Utara Ditahan Polda Kalbar

Regional
Gunakan Bom Ikan, 3 Nelayan Asal Kalimantan Ditangkap, Diracik Sendiri dengan Pupuk Cantik

Gunakan Bom Ikan, 3 Nelayan Asal Kalimantan Ditangkap, Diracik Sendiri dengan Pupuk Cantik

Regional
Premanisme Makin Marak, Kapolda Lampung Perintahkan Tindak Tegas

Premanisme Makin Marak, Kapolda Lampung Perintahkan Tindak Tegas

Regional
Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Untidar Magelang: Ada Upaya Batasi Gerak-gerik Pers

Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Untidar Magelang: Ada Upaya Batasi Gerak-gerik Pers

Regional
Maju Calon Bupati Sikka, Kensius Didimus Sebut 3 Nama untuk Jadi Pendamping

Maju Calon Bupati Sikka, Kensius Didimus Sebut 3 Nama untuk Jadi Pendamping

Regional
Alasan Muda-Tanjung Mundur dari Jalur Independen Pilgub Kalbar

Alasan Muda-Tanjung Mundur dari Jalur Independen Pilgub Kalbar

Regional
Sekolah di Bandung Barat Dilarang Keluar Kota, Pemkab Siap Beri Sanksi

Sekolah di Bandung Barat Dilarang Keluar Kota, Pemkab Siap Beri Sanksi

Regional
3 Bocah Kakak Adik di Lampung Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

3 Bocah Kakak Adik di Lampung Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

Regional
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Radius Aman dari Puncak Diperluas Jadi 3 Km

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Radius Aman dari Puncak Diperluas Jadi 3 Km

Regional
Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Parit Pontianak Berjenis Kelamin Perempuan

Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Parit Pontianak Berjenis Kelamin Perempuan

Regional
Naik Angkot, Eks Sekda Kota Magelang Kembalikan Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Naik Angkot, Eks Sekda Kota Magelang Kembalikan Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Regional
Mitigasi Risiko, Truk Barang Dilarang Lewati Sitinjau Lauik pada Jam Tertentu

Mitigasi Risiko, Truk Barang Dilarang Lewati Sitinjau Lauik pada Jam Tertentu

Regional
206 Korban Banjir Bandang Agam Masih Mengungsi, 4 Dapur Umum Didirikan

206 Korban Banjir Bandang Agam Masih Mengungsi, 4 Dapur Umum Didirikan

Regional
Menangi Beberapa Lomba, Kalteng Juara Umum di Jambore Nasional Kader PKK 2024

Menangi Beberapa Lomba, Kalteng Juara Umum di Jambore Nasional Kader PKK 2024

Regional
Al Muktabar Resmi Kembali Jadi Penjabat Gubernur Banten

Al Muktabar Resmi Kembali Jadi Penjabat Gubernur Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com