"Tugas kami adalah mendorong agar seluruh kabupaten kota bisa bareng-bareng konsolidasi tadi, bisa mendorong harga yang tidak jauh berbeda dan itu murah. Artinya, konsumen akan diberikan harga yang paling bagus," kata Ganjar.
"Kita coba capai atau konsolidasi kan satu seragam dari kita, pegawai pemda, dan yang kedua seragam sekolah. Kalau kemarin banyak orang yang protes seragam sekolah harganya berapa atau dengan negosiasi bisa lebih murah," ujar dia.
Nasib pilu menimpa seorang tukang becak, Tukiman (72) yang menjadi korban prank sedekah palsu.
Kejadian ini dilakukan oleh dua orang yang menaiki mobil di depan Puskesmas Gajahan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah.
Aksi prank sedekah palsu dialami warga Gemolong, Kabupaten Sragen itu pada Minggu (20/8/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat itu, Tukiman yang sudah tertidur pulas di becaknya tiba-tiba dibangunkan oleh dua orang laki-laki dan perempuan.
Mereka memberikan sedekah kepada Tukiman sebuah amplop putih.
Mereka juga mengatakan kepada Tukiman bahwa amplop putih yang mereka berikan sedekah dari orangtuanya.
Tukiman yang merasa gugup mendapat uang sebanyak itu, terkejut ternyata isi amplop itu hanya berupa kertas koran.
"Saya buka amplopnya isinya kertas koran dipotong-potong. Pas saya buka amplop itu orangnya sudah pergi," terang dia.
Baca juga: Pasar Keputran Surabaya Ditata Ulang: Pedagang Liar Diusir dan Penginap Dipulangkan
Pasar Keputran, Surabaya, Jawa Timur, bakal dibersihkan dan ditata ulang untuk memaksimalkan fungsinya.
Hal itu dilakukan pasca-relokasi para pedagang liar di sekitar pasar tradisional tersebut.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Muhammad Fikser mengatakan, saat ini petugas tengah berfokus di lantai dua Pasar Keputran.
Sebab, lokasi tersebut digunakan sejumlah orang untuk tempat tinggal.
"Pasca-penghalauan (pedagang liar), kami mengembalikan fungsi di dalam (pasar) yang dipakai tempat tinggal, itu dibongkar," kata Fikser, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (24/8/2023).