KOMPAS.com - Identitas jasad perempuan berseragam pramuka yang ditemukan di aliran tambak Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (22/8/2023), telah berhasil diungkap.
Berdasarkan surat kematian yang dibuat oleh RSUD M Ashari Pemalang, jasad tersebut atas nama Rika Indriyani (20), warga Desa Bulakpelem RT 002 RW 008, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Identitas tersebut juga dibenarkan oleh kakak korban, Kusmiyati.
"Yang ditemukan di Pemalang itu benar adik saya Rika," kata Kusmiyati, Rabu (23/8/2023) dilansir dari Tribun Jateng.
Baca juga: Identitas Jasad Berseragam Pramuka Terkuak, Polisi Kerja Keras Ungkap Pelaku dan Motifnya
Sementara dari hasil pemeriksaan pihak RS disebutkan punggung tangan dan kaki bagian bawah menghitam. Selain itu juga terdapat seperti organ dalam yang keluar dari alat vitalnya.
Diduga Rika Indriyani menjadi korban pembunuhan. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motifnya.
"Kami masih melakukan penyelidikan, dan sampai saat ini tim masih bekerja untuk mengungkap," ujar Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska, Rabu (23/8/2023).
Penemuan jasad seorang perempuan membuat geger warga Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.
Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya melalui Kapolsek Ulujami AKP Teguh Hadi Santoso mengatakan awalnya jasad korban ditemukan oleh seorang warga yang akan memberi pakan ikan bandeng di tambak pada Selasa (22/8/2023).
Jasad korban ditemukan mengapung dengan mengenakan seragam pramuka.
“Saat melewati jalan di tepi aliran sungai, ia melihat sesosok jenazah anak perempuan yang terapung di sungai," katanya.
Warga tersebut memberitahukan warga lainnya terkait temuannya.
"Kemudian warga tersebut memberitahukan pada warga lainnya di sekitar lokasi kejadian. Lalu melaporkan pada perangkat desa Blendung dan Polsek Ulujami Polres Pemalang,” kata Teguh
Jenazah bocah perempuan itu telah dievakuasi Personil Polsek Ulujami bersama petugas medis dari Puskesmas Mojo.
Selanjutnya jasad korban dibawa ke RSUD M Ashari Pemalang.
Seragam pramuka yang dikenakan jasad korban tertempel nomor Gugus Depan (Gudep) 27.05.208. Nomor Gudep tersebut berasal dari sebuah sekolah SMA diwilayah Petarukan, Kabupaten Pemalang.
Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Pemalang Sukarso memastikan jika nomor Gudep 27.05.208 merupakan Gugus dari sekolah SMA Negeri 1 Petarukan. Namun begitu, pihak sekolah masih melakukan pendataan kepada bagian kesiswaan.
"Benar, jika nomor gugus tersebut adalah SMA 1 Petarukan, tetapi dari informasi awal pihak sekolah masih belum merasa kehilangan siswanya," ujarnya.
Baca juga: Jasad Wanita Berseragam Pramuka Warga Pekalongan, Kakak Korban Sebut Adiknya Sudah Bekerja
Seragam pramuka tersebut juga membuat ragu keluarga korban. Hal ini karena korban sudah tak lagi bersekolah. Diketahui korban saat ini bekerja di sebuah restoran Padang di dekat rumah.
"Pertama saya lihat dari wajahnya. Itu jam 3 itu waktu diangkat, saya sudah mengenali wajahnya. Tapi saya gak percaya karena adik saya enggak sekolah, sudah kerja. Itu kan pakai seragam mayatnya," kata kakak korban, Kusmiyati.
Dia menyebut adiknya tidak pulang sejak Minggu (20/8/2023). Namun dirinya baru diberitahu sang ayah pada Senin (21/8/2023).
"Kata bapak saya, Rika sejak Minggu, jam 21.00 WIB, enggak pulang. Bapaknya baru ngabri saya hari Senin (21/8/2203) jam 12.00," katanya.
Dia pun melakukan pencarian dengan bertanya kepada teman-teman korban tapi tak ada yang tahu. Lalu pada Senin (21/8/2023) pukul 22.00 WIB, melapor ke polisi.
"Kami lapor polisi baru jam 10 malam hari Senin malam. Cari ke sana ke sini, sudah ke Kajen, ke Kesesi, ke Sipait, terus ke grosir juga, sudah dicari tapi gak ada yang tahu keberadaan adik saya," ucapnya.
Baca juga: Jasad Perempuan Berseragam Pramuka Ditemukan Mengambang di Pemalang
Kemudian Kusmiyati mendapatkan telepon dari polisi dan memintanya datang ke rumah sakit di pemalang untuk melihat jasad yang ditemukan di tambak.
Dia mengaku telah mengenali jasad korban dari kaki dan jari-jarinya. Namun dirinya masih belum yakin.
Kusmiyati akhirnya memastikan jasad tersebut adalah adiknya setelah datang ke Polres Pemalang.
"Tapi saya kenal tangannya, kakinya, jari-jarinya saya tahu bahwa itu adik saya. Tapi saya belum mengakui waktu itu. Giliran ke polres, ada temuan pakaian-pakaian adik saya, baru itu saya percaya. Benar adik saya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.