Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja di Riau Tewas Setelah Tersiram Rebusan Sawit, Diusut Polisi

Kompas.com - 21/08/2023, 14:13 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Firmansyah Panjaitan (18), seorang tenaga kerja di pabrik kelapa sawit PT Persada Agro Wisata (PAS) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.

Remaja ini tewas akibat tersiram air panas rebusan buah kelapa sawit di perusahaan tersebut.

Menurut keluarga korban, Sani Panjaitan, Firmansyah sempat menjalani perawatan medis.

"Kejadiannya hari Rabu (16/8/2023). Adik saya ini terkena air panas rebusan buah kelapa sawit di PT PAS, yang mengakibatkan sebagian badannya mengalami luka bakar," ujar Sani saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Kapolda Pastikan Situasi Konflik Karyawan dan Perusahaan Sawit di Kalbar Telah Kondusif

Usai kejadian itu, kata dia, korban dilarikan ke RSUD Indrasari, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Seluruh badan korban dibalut dengan perban.

Kondisi korban semakin memburuk, sehingga dirujuk ke rumah sakit di Pekanbaru.

Namun, pada Jumat (18/8/2023), sekitar pukul 12.45 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Adik saya meninggal dunia di Rumah Sakit Safira Pekanbaru, pada jam shalat jumat. Saya sangat sedih kehilangan adik saya," kata Sani.

Baca juga: Konflik Karyawan dan Perusahaan Sawit di Kalbar, Mobil Polisi Dirusak Massa

Selanjutnya, pihak keluarga membawa jenazah korban untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu.

Mewakili keluarga, Sani meminta pihak kepolisian Polres Inhu untuk menyelidiki dugaan kelalaian terkait kejadian yang menimpa adiknya.

"Kami minta pihak kepolisian menyelidiki dugaan kelalaiannya. Karena, ini sudah kejadian yang kedua kalinya," sebut Sani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com