BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Upacara Peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia turut dirayakan di Ibu Kota Negara (IKN).
Kali ini upacara digelar di Kawasan Sumbu Kebangsaan dengan berlatar belakang pembangunan Istana Presiden.
Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah elemen masyarakat termasuk Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Arsyad Rasjid. Selain itu dihadiri pula oleh seluruh perwakilan BUMN dan tokoh masyarakat.
Baca juga: Upacara HUT ke-78 RI di Krayan, Gubernur Kaltara Sebut Masih Banyak yang Akan Dibenahi
Upacara pun berlangsung lancar dan khidmat dipimpin langsung oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono.
"Sesuai dengan arahan Presiden, kami diminta untuk menyelenggarakan upacara. Ini merupakan pengantar sebetulnya untuk tahun depan tahun 2024, di mana Bapak Presiden sendiri nanti yang akan memimpin upacara Insya Allah di depan Istana Negara," katanya di hadapan awak media.
Bambang mengatakan, kegiatan ini menjadi modal dan motivasi agar berjuang bersama dalam pembangunan IKN, termasuk mengejar target-target investasi dan pembangunan fisik serta fasilitas yang ada.
"Bahkan mungkin Insya Allah dalam satu bulan ke depan teman-teman dari swasta dalam bahasa saya sudah macul-macul, jadi tidak hanya teken saja. Insya allah tahun depan kita tidak hanya melihat bangunan fisik milik pemerintah, tapi ada tamannya ada kemudian beberapa fasilitas kesehatan, kemudian mal yang diinisiasi oleh swasta," ungkapnya.
Baca juga: Panas Terik di Upacara HUT Ke-78 RI di Pulau Sebatik...
Sementara itu Ketua Umum KADIN, Arsyad Rasjid mengatakan peringatan HUT RI ke-78 yang diselenggarakan di IKN menjadi momen sejarah baginya.
Menurutnya, IKN merupakan simbol dari Indonesia sentris sekaligus simbol menuju Indonesia Emas di tahun 2045.
"Ini adalah salah satu sejarah kita upacara di sini. Sudah saya katakan juga bahwa pembangunan IKN ini adalah gotong royong kita bersama, di sini, IKN adalah sebagai simbol Indonesia menuju tahun 2045 yaitu Indonesia Emas. IKN ini juga simbol pembangunan Indonesia tidak hanya di Jawa Sentris sekarang sudah merata," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.