Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarno di Dalam Penjara Banceuy Bandung

Kompas.com - 17/08/2023, 08:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Penjara Banceuy tak bisa dipisahkan dalam perjalanan hidup Presiden Soekarno. Dari balik sel Banceuy, Soekarno menulis pleidoi "Indonesia Menggugat" yang sangat monumental bagi kemerdekaan.

Soekarno dijebloskan di Penjara Banceuy setelah mengadakan serangkaian umum rapat umum di wilayah Solo dan Yogyakarta.

Soekarno ditangkap pada 9 Desember 1929 di Yoygakarta. Di saat bersamaan, dua rekan Soekarno yakni Maskun dan Supriadinata ditangkap di Bandung.

Dari Jawa Tengah, Soekarno dibawa Belanda dengan menggunakan kereta api.

Baca juga: Kunjungi Penjara Banceuy, Basarah PDI-P: Bung Karno Buat Pleidoi di Ruang Sempit Ini, Pahlawan Sejati

Setelah 12 jam perjalanan, rombongan itu turun di Cicalengka yang jaraknya 30 kilometer dari Bandung. Soekarno dan rombongan sengaja diturunkan di Cicalengka untuk menghindari keributan

Dengan pengawalan yang ketat, Soekarno dibawa ke Rumah Penjara Banceuy. Hal tersebut diceritakan Soekarno dalam buku Bung Karno: Penyambung lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.

Ditahan di Lapas Banceuy

Lapas Banceuy dibangun oleh arsitek Belanda pada tahun 1877 di Jalan Banceuy No 8 Kota Bandung.

Soekarno menyebut Banceuy adalah penjara kelas bawah yang dibangun pada abad ke-19. Saat ia datang, penjara dalam kondisi kumuh, bobrok dan usang.

Ada dua macam sel di penjara tersebut yakni untuk tahanan politik dan untuk tahanan pepetek.

Baca juga: Mengenal Cindy Adams Penulis Buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat

Pepetek adalah jenis ikan murah yang biasa dimakan orang miskin.

Pepetek akan tidur di atas lantai. Sementara untuk tahanan politik, tidur di atas ranjang besi yang sempit dengan alasa tikar jerami setebal karton.

Rangsumnya dinamakan makanan pepetek yang terdiri dari nasi beras merah dan sambal.

Saat masuk ke penjara, rambut Soekarno dipotong pendek dan nyaris gundul. Ia juga mengganti pakaiannya dengan seragam tahanan warna biru dengan nomor di punggung.

Lalu, Soekarno menghuni Blok F nomor 5 di petak yang terdiri dari 36 sel yang menghadap ke lapangan yang kumuh. Dari 36 sel yang ada, 32 di antaranya dalam kondisi kosong.

Soekarno menempati sel 5, Gatot di sel 7. Dan keesokan harinya, Maskun dan Supriadinata pengurus PNI dimasukkan ke sel nomor sembilan dan sebelas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com