Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Melanda Sejumlah Kecamatan, BPBD Kabupaten Semarang Mulai Kirim Air Bersih

Kompas.com - 02/08/2023, 18:58 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kekeringan akibat El Nino mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Semarang. Beberapa wilayah mulai dikirim air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Juwair Suntara mengatakan mengatakan wilayah yang mengalami kekeringan di antaranya Kecamatan Bringin, Getasan, Ungaran Timur, dan Bancak.

Baca juga: Kekeringan di Kota Semarang Meluas, Saat ini Sudah Ada 3 Kelurahan yang Minta Bantuan Air Bersih

"Akibat dampak dari kekeringan tersebut, sudah ada yang mengajukan bantuan dropping air bersih," jelasnya saat dihubungi, Rabu (2/8/2023).

"Wilayah yang sudah mengajukan bantuan tersebut adalah Desa Gogodalem (Kecamatan Bringin), Desa Tajuk (Getasan) dan Kalikayen (Ungaran Timur). Pengajuan bantuan air bersih yang dilayangkan ke BPBD langsung direspon dan langsung dikirim sesuai kebutuhan yang diajukan," ujar Juwair.

Dia menyampaikan, cadangan untuk bantuan air bersih yang tersimpan di Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Semarang sejumlah 1 juta liter.

"Itu ada 200 tangki, satunya 5.000 liter. Sampai hari ini sudah terdistribusi sejumlah 69 tangki untuk mencukupi kebutuhan 955 keluarga atau 2.559 jiwa," paparnya.

Dengan demikian, kata Juwair, sisa persediaan ada 131 tangki.

"Semoga sisa persediaan tersebut bisa memenuhi kebutuhan kelangkaan air akibat kekeringan dampak El Nino sampai di bulan Oktober 2023," jelasnya.

Baca juga: Pemprov Papua Antisipasi Dampak Kekeringan akibat Kemarau

Terpisah, Mujiono, warga Desa Gogodalem mengatakan, saat ini masyarakat sangat bergantung pada BPBD untuk kebutuhan air bersih selama dua bulan ini.

"Memang setiap musim kemarau kita kekeringan. Biasanya kita menggunakan air sumur tadah hujan, tapi sekarang sudah pada kering. Kemarin awal-awal Juni juga sempat mencari di aliran sungai," jelasnya.

"Dropping dari BPBD datang empat hari sekali, dimasukkan dalam tandon lalu diambil warga. Mereka mengantrekan diri jeriken, airnya untuk masak dan minum," kata Mujiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com