Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sururi Tanam Puluhan Hektar Mangrove agar Tempat Tinggalnya Aman dari Rob

Kompas.com - 01/08/2023, 15:21 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Siang itu angin berembus kencang di daerah pesisir Mangunharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Angin tersebut merontokkan dedaunan dan biji mangrove di belakang rumah warga. 

Sudah puluhan tahun tanaman mangrove itu melindungi permukiman warga dari ancaman abrasi. Sebagian besar mangrove itu ditanam oleh Sururi (66) warga Mangunharjo. 

Sampai saat ini sudah ada 70 hektar lahan mangrove yang ditanam oleh Sururi sejak 1995. Surui tidak sendirian, dia juga dibantu oleh istri dan anaknya untuk pembibitan hingga penanaman mangrove. 

Baca juga: Freeport Indonesia Teken MoU Rehabilitasi Mangrove di Wilayah IKN

Sejak 1990 hingga sekarang, Mangunharjo memang daerah rawan terkena rob. Hal itulah yang membuat Sururi rela membagi waktunya untuk menanam mangrove. 

Dia tak rela jika tempat tinggalnya ditenggelamkan oleh rob seperti Desa Senik, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jateng. 

"Tak mau seperti di Demak, makanya sampai sekarang masih terus menanam mangrove," jelasnya saat ditemui di lokasi pembibitan mangrove Mangunharjo, Selasa (1/8/2023). 

Lahan mangrove yang dia gunakan awalnya tak banyak. Warga sekitar pada awalnya juga sempat meremehkan apa yang dilakukan Sururi. Namun, dia berhasil membuktikan jika yang dilakukannya tidak sia-sia. 

Baca juga: Pembabatan Mangrove dan Masyarakat Pesisir yang Kian Terpinggirkan

Tahun 2004-2005 masyarakat mulai merasakan manfaatnya. Beberapakali komunitas sadar lingkungan mulai mulai banyak yang berdatangan ke tempat tinggalnya. 

Tempat pembibitan mangrove miliknya sudah seperti laboratorium. Tak jarang mahasiswa hingga dosen datang ke sana. Sejak saat itu, Sururi dapat julukan sebagai 'Profesor Mangrove'. 

"Kalau julukan memang ada seperti profesor mangrove karena dulu juga disuruh mengajar di kampus. Dan ada juga yang menjuluki kiai mangrove karena saya selalu pakai sarung," kata dia. 

 

Permasalahan baru

Sekitar tahun 2000-an, jarak antara permukiman warga dan bibir pantai tinggal sekitar 500 meter.

Selepas dia gencar melakukan penanaman mangrove, kini jarak permukiman dengan pesisir kembali terentang jauh sekitar 1,4 kilometer. 

"Baguslah hampir seperti semula, tapi memang masih sering rob. Tapi sudah mengurangi," katanya. 

Namun, saat ini dia mendapatkan permasalahan baru. Sururi mulai kesulitan mencari lahan yang dibolehkan untuk menanam mangrove. 

Halaman:


Terkini Lainnya

4 Orang Daftar Calon Bupati Jalur Independen di Jateng, 2 di Antaranya Tak Penuhi Syarat Dukungan

4 Orang Daftar Calon Bupati Jalur Independen di Jateng, 2 di Antaranya Tak Penuhi Syarat Dukungan

Regional
Takut Banjir Susulan, Warga Agam Berlarian Dengar Hujan Turun di Hulu Sungai

Takut Banjir Susulan, Warga Agam Berlarian Dengar Hujan Turun di Hulu Sungai

Regional
PKS Sumbawa Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup, Optimistis Menang dalam Pilkada 2024

PKS Sumbawa Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup, Optimistis Menang dalam Pilkada 2024

Regional
29 Eks Anggota OPM Ikrar Setia ke NKRI, Dulu Bergabung karena Diintimidasi

29 Eks Anggota OPM Ikrar Setia ke NKRI, Dulu Bergabung karena Diintimidasi

Regional
Gempa M 5,5 Lombok Utara, Warga Mataram Berhamburan ke Luar Rumah

Gempa M 5,5 Lombok Utara, Warga Mataram Berhamburan ke Luar Rumah

Regional
Jalan Protokol Demak Ditutup Malam Ini, Pengemudi Tujuan Semarang-Kudus Bisa Melalui Jalan Lingkar

Jalan Protokol Demak Ditutup Malam Ini, Pengemudi Tujuan Semarang-Kudus Bisa Melalui Jalan Lingkar

Regional
Petugas Damkar di Tegal yang Terlindas Mobil Pemadam Sudah Lewati Masa Kritis

Petugas Damkar di Tegal yang Terlindas Mobil Pemadam Sudah Lewati Masa Kritis

Regional
Beda dengan Tahun 2020, Pilkada Solo 2024 Tak Diikuti Calon Independen

Beda dengan Tahun 2020, Pilkada Solo 2024 Tak Diikuti Calon Independen

Regional
Mantan Gubernur Babel Kembali Dipanggil Jaksa, soal Izin Kebun Pisang Ditanami Sawit

Mantan Gubernur Babel Kembali Dipanggil Jaksa, soal Izin Kebun Pisang Ditanami Sawit

Regional
Adik yang Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten Alami Gangguan Jiwa

Adik yang Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten Alami Gangguan Jiwa

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Jelang Musim Tanam Padi, Petani dan TNI 'Perangi' Tikus di Rokan Hulu

Jelang Musim Tanam Padi, Petani dan TNI "Perangi" Tikus di Rokan Hulu

Regional
Ibu Negara Iriana Bakal Ikuti Parade Mobil Hias di Solo, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup

Ibu Negara Iriana Bakal Ikuti Parade Mobil Hias di Solo, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalan Penghubung Tanah Bumbu dan HSS Kalsel Kini Bisa Dilalui

Sempat Tertutup Longsor, Jalan Penghubung Tanah Bumbu dan HSS Kalsel Kini Bisa Dilalui

Regional
Gempa M 5,5 Guncang Lombok Utara

Gempa M 5,5 Guncang Lombok Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com