BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Freeport Indonesia (FI) menandatangi perjanjian kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) pada Sabtu (10/6/2023) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas dan Kepala BRGM Hartono Prawiraatmaja didampingi oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
Pada kesempatan itu, Tony Wenas mengatakan, pihaknya akan komitmen dalam merehabilitasi mangrove di Indonesia. Di Kalimantan Timur sendiri Freeport turut membantu melakukan rehabilitasi mangrove seluas 2.000 hektare.
Baca juga: 8 Hektare Mangrove di Sampang Mati Digerogoti Kerang
“Apa yang sudah ditandatangani di sini bekerjasama dengan KLHK dan BRGM untuk melakukan rehabilitasi penanaman mangrove disekitar sini sekitar 2.000 hektare,” katanya dalam sambutannya.
Tak hanya itu, Tony menjelaskan bahwa selama ini pihaknya telah menunjukkan komitmen Freeport dalam kepedulian lingkungan, khususnya rehabilitasi mangrove.
Seperti contoh di Mimika, Papua seluas 500 ribu hektare per tahun pihaknya melakukan rehabilitasi. Termasuk wilayah bekas galian tambang yang sudah tidak aktif juga menjadi sasaran rehabilitasi Freeport Indonesia.
“Ini adalah komitmen kami untuk terus melakukan rehabilitasi, bukan hanya mangrove tapi area lain yang sudah tidak aktif, wilayah tambang yang sudah tidak aktif sudah lebih 500 hektare yang kita tanami dan juga area di Jayapura yang rencananya akan mencapai 4.000 hektare,” jelasnya.
Tony mengatakan kekayaan alam mangrove di Papua khususnya di Mimika terbilang luar biasa. Di Mimika, terdapat sekitar kurang lebih 150 ribu hektare lahan mangrove. Jumlah tersebut belum ditambah dengan daerah lainnya di Papua.
Baca juga: Tanam Mangrove di Trenggalek, Khofifah: Ayo Sedekah Oksigen
“Seperti diketahui Mimika salah satu area yang mempunyai kekayaan alam mangrove yang luar biasa, itu ada sekitar 150 ribu hekatare. Kalau di Papua bagian selatan itu ada sekitar 1,1 juta hektare. Kalau ditambah dengan Papua di bagian utara itu sekitar totalnya sekitar 1,5 juta hektare. Mungkin di Papua saja sudah mengalahkan mangrove yang lain di dunia, apalagi ditambah dengan wilayah lain di Indonesia yang kalau tidak salah itu totalnya sekitar 3,5 juta hektare dan ini terbesar di dunia,” ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.