Melalui buku tersebut, Douwes Dekker juga mengusulkan sikap balas budi Belanda terhadap bangsa Indonesia, yaitu:
Baron van Hoevell adalah pendeta Belanda yang bersama dengan Fransen van de Putte menentang sistem tanam paksa.
Kedua tokoh tersebut berjuang keras menghapus sistem tanam paksa melalui parlemen Belanda.
Baca juga: Biografi Eduard Douwes Dekker, Penentang Sistem Tanam Paksa
Baron beranggapan kebijakan-kebijakan pemerintah Belanda tidak pro rakyat.
Baron terus berjuang demi kesejahteraan rakyat pribumi meskipun sempat diusir oleh pemerintah Belanda.
Isaac Dignus Fransen van de Putte merupakan politikus yang menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda dan Menteri Urusan Kolonial pada pertengah an abad ke-19.
Fransen van de Putte yang merupakan keturunan Liberal Belanda menulis buku 'Suiker Contracten' sebagai bentuk kritik terhadap kegiatan tanam paksa.
Fransen adalah salah satu tokoh penentang tanam paksa, kebijakan yang sangat menyengsarakan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Para golongan pengusaha menghendaki kebebasan berusaha, alasannya sistem tanam paksa tidak sesuai dengan ekonomi liberal.
Reaksi tokoh-tokoh Belanda terkait sistem tanam paksa didukung oleh kaum liberal, sistem tanam paksa dihapuskan mulai tahun 1865.
Sistem tanam paksa baru benar-benar dihapuskan pada tahun 1870.
Editor: Serafica Gischa
Sumber:
www.kompas.com, perpustakaan.bnpb.go.id, dan www.sonora.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.