Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 3 Remaja Seret Anjing Pakai Motor di Kendari, Mengaku Iseng dan Minta Maaf

Kompas.com - 18/07/2023, 15:28 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Aksi sekelompok remaja yang menyeret anjing menggunakan sepeda motor terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu ( 16/7/2023) dini hari.

Anjing itu diseret sekelompok remaja dengan posisi kepala menyentuh aspal dan terekam video hingga menjadi viral di media sosial.

Setelah aksinya viral, tiga remaja yang merupakan siswa SMA di Kota Kendari itu diperiksa polisi.

Dari pemeriksaan, mereka mengaku iseng dan meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan mereka.

Baca juga: Tiga Remaja yang Diduga Seret Anjing Pakai Motor Menyerahkan Diri, Motifnya Iseng

Kronologi kejadian

Kapolresta Kendari Kombes Pol Eka Fathurrahman mengatakan, aksi penganiayaan berawal saat ketiga pelaku berboncengan mengunakan dua motor.

Di jalan Jenderal Ahmad Yani mereka melihat anjing yang sedang tergeletak di tengah jalan.

Kemudian, salah pelaku turun untuk memindahkan anjing ke pinggir jalan.

Namun, salah seorang pelaku malah menyeret hewan tersebut kemudian satu pelaku mengambil gambar aksi tersebut.

Dia menambahkan, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian, namun hewan tersebut sudah tidak ada di TKP.

"Karena ada bukti penganiayaan kami tetap lakukan penyelidikan, kami lihat nanti hasil penyelidikannya," ujar dia, Senin (17/7/2023).

Mengaku iseng

Setelah kejadian, tiga remaja itu menyerahkan diri ke kantor Polresta Kendari pada Senin (17/7/2023).

Eka mengungkapkan, ketiga remaja itu telah menyerahkan diri ke polresta untuk melakukan klarifikasi terkait aksi yang mereka lakukan sehingga menjadi viral di media sosial.

Saat dimintai keterangan oleh penyidik, tiga remaja itu mengaku iseng menyeret anjing tersebut.

"Ketiga remaja masih di bawah umur ini datang ke Polresta Kendari untuk mengklarifikasi aksinya. Kepada penyidik, mereka mengaku iseng menyeret hewan (anjing), dan salah satu pelaku merekam aksi itu lalu satu jam kemudian di-posting di media sosial story WA-nya sehingga jadi video viral," ungkap dia.

Baca juga: 872 Orang Digigit Anjing di Timor Tengah Selatan NTT, 6 Meninggal dengan Gejala Rabies

Pelaku minta maaf

Sementara itu, pelaku yang menyeret anjing di aspal meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas aksinya itu.

Dia mengaku, saat pulang setelah nongkrong bersama rekannya mereka menemukan hewan tergeletak di tengah usai ditabrak truk.

Lalu berinisiatif tidak untuk memindahkan anjing dengan cara memegang karena takut, dan bukan bermaksud menganiaya atau menyiksa hewan tersebut.

"Saya minta maaf kepada masyarakat atau pihak yang tidak menerima perbuatan kami. Saya yang memegang anjing itu tidak bermaksud melakukan penganiayaan. Saya takut sehingga video yang diambil teman saya terlihat seperti anjing yang diseret," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com