Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Remaja yang Diduga Seret Anjing Pakai Motor Menyerahkan Diri, Motifnya Iseng

Kompas.com - 17/07/2023, 17:28 WIB
Kiki Andi Pati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Tiga remaja yang menyeret anjing di jalan dalam Kota Kendari akhirnya menyerahkan diri ke kantor Polresta Kendari, pada Senin (17/7/2023).

Sebelumnya, viral, video di media sosial memperlihatkan sekelompok remaja dengan menggunakan motor menyeret anjing dengan posisi kepala menyentuh aspal di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu ( 16/7/2023) dini hari.

Kapolresta Kendari Kombes Pol Eka Fathurrahman mengungkapkan, bahwa ketiga remaja itu telah menyerahkan diri ke polresta untuk melakukan klarifikasi terkait aksi yang mereka lakukan sehingga menjadi viral di media sosial.

Tiga remaja yang merupakan siswa SMA di Kota Kendari itu saat ini masih dimintai keterangan oleh penyidik.

Baca juga: 11 Orang di Gunungkidul Digigit Anjing

"Ketiga remaja masih di bawah umur ini datang ke Polresta Kendari untuk mengklarifikasi aksinya. Kepada penyidik, mereka mengaku iseng menyeret hewan (anjing), dan salah satu pelaku merekam aksi itu lalu satu jam kemudian di-posting di media sosial story WA-nya sehingga jadi video viral," ungkap Eka, dalam keterangan persnya, pada Senin (17/7/2023).

Ia mengatakan, kronologis penganiayaan berawal saat ketiga pelaku berboncengan mengunakan dua motor.

Di jalan Jenderal Ahmad Yani mereka melihat anjing yang sedang tergeletak di tengah jalan, lalu salah pelaku turun untuk memindahkan anjing ke pinggir jalan.

Namun, salah seorang pelaku malah menyeret hewan tersebut kemudian satu pelaku mengambil gambar aksi tersebut.

Kapolresta Kendari menambahkan, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian, namun hewan tersebut sudah tidak ada di TKP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg Terpilih Tersangka Kasus TPPO di Sikka Belum Ditahan karena Riwayat Penyakit

Caleg Terpilih Tersangka Kasus TPPO di Sikka Belum Ditahan karena Riwayat Penyakit

Regional
Kapolda Papua Sebut Siap Maju Pilkada 2024

Kapolda Papua Sebut Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Sudah Bekerja 7 Tahun, PNS Pakai Ijazah Palsu di Sumut Rugikan Negara Rp 278,2 Juta

Sudah Bekerja 7 Tahun, PNS Pakai Ijazah Palsu di Sumut Rugikan Negara Rp 278,2 Juta

Regional
2 Ruko di Bengkalis Riau Terbakar, 4 Orang Tewas

2 Ruko di Bengkalis Riau Terbakar, 4 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Muncul River Tubing di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Muncul River Tubing di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Desa Nawakote Dilanda Hujan Abu

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Desa Nawakote Dilanda Hujan Abu

Regional
Bocah SD di Grobogan Jadi Korban Asusila Ayah Angkat, Hamil 8 Bulan

Bocah SD di Grobogan Jadi Korban Asusila Ayah Angkat, Hamil 8 Bulan

Regional
Ngesti Kembalikan Formulir Pilkada Kabupaten Semarang di Gerindra, Sinyal Koalisi dengan PDI-P Menguat

Ngesti Kembalikan Formulir Pilkada Kabupaten Semarang di Gerindra, Sinyal Koalisi dengan PDI-P Menguat

Regional
Diisukan Pakai Bumbu Ganja, Pemilik Mi Racing Bardi Buka Suara

Diisukan Pakai Bumbu Ganja, Pemilik Mi Racing Bardi Buka Suara

Regional
Ditargetkan Jadi Daerah Penyangga Pangan IKN, Kalsel Jamin Ketersediaan Pupuk

Ditargetkan Jadi Daerah Penyangga Pangan IKN, Kalsel Jamin Ketersediaan Pupuk

Regional
Bupati Halmahera Utara Kejar dan Bubarkan Demonstran Pakai Parang

Bupati Halmahera Utara Kejar dan Bubarkan Demonstran Pakai Parang

Regional
Ungkap Risiko Bahaya Banjir Lahar Gunung Ibu, BNPB Tak Ingin Kejadian di Gunung Marapi Terulang

Ungkap Risiko Bahaya Banjir Lahar Gunung Ibu, BNPB Tak Ingin Kejadian di Gunung Marapi Terulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com