Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Anak Meninggal Usai Digigit Anjing Saat Sikka KLB Rabies, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 17/07/2023, 11:03 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Jumlah korban jiwa akibat gigitan anjing di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini menjadi dua orang. 

Menyusul meninggalnya N (6), warga Desa Hikong, Kecamatan Talibura. Ia meninggal pada Jumat 2023. 

Sebelumnya, anak S (4), warga Dusun Wairhabi, Desa Habi, meninggal pada 8 Mei 2023. 

"Sampai saat ini ada dua kasus gigitan yang mengakibatkan korban jiwa. Kedua korban meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan saat dihubungi, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Suspek Rabies, Bocah 6 Tahun di Sikka Meninggal dalam Perawatan di RS

Satriawan meminta semua warga tetap waspada. Terlebih yang memiliki hewan penular rabies (HPR) agar dikandangkan atau diikat.

Apalagi berkaca dari beberapa kasus gigitan, korban yang paling banyak berusia anak-anak.

"Kami selalu ingatkan untuk hewan diikat dan dikandangkan. Bahkan surat edaran bupati juga sudah dikeluarkan, tapi banyak warga yang tidak mau," katanya.

Satriawan berujar jika kasus gigitan terus mengalami peningkatan, maka salah satu pilihan adalah eliminasi atau pemusnahan hewan penular rabies. 

"Eliminasi adalah pilihan terakhir, tapi nanti kita lihat dulu tren kasusnya. Kalau meningkat pasti kita lakukan eliminasi," ucapnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini beberapa wilayah kecamatan yang tercatat ada kasus gigitan seperti di Kangae, Hewokloang, Kewapante, belum dilakukan vaksinasi.

Baca juga: Sikka KLB Rabies, Ini yang Harus Dilakukan Setelah Digigit HPR

Hal ini karena ketiadaan stok vaksinasi. Bahkan dari populasi HPR yang mencapai 55.000 ekor, baru 2.670 yang divaksinasi.

Satriawan mengaku telah meminta penyedia untuk mempercepat pengiriman vaksin HPR ke Kabupaten Sikka.

"Mudah-mudahan Juli ini sudah ada vaksinnya. Sehingga pelaksanaan vaksinasi di beberapa wilayah yang memiliki kasus gigitan itu bisa dilanjutkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HST Gelar Murakata Berselawat bersama Habib Syech, Bupati Aulia: Semoga Datangkan Berkah

HST Gelar Murakata Berselawat bersama Habib Syech, Bupati Aulia: Semoga Datangkan Berkah

Kilas Daerah
PDIP NTB Resmi Usung Sahril dan Sudirman umtuk Pilkada Sumbawa

PDIP NTB Resmi Usung Sahril dan Sudirman umtuk Pilkada Sumbawa

Regional
BRIN Kembangkan Alat Pendeteksi Polusi Udara di Kota Semarang

BRIN Kembangkan Alat Pendeteksi Polusi Udara di Kota Semarang

Regional
Jambret Ponsel Remaja Putri, Pria di Kupang Ditangkap Warga

Jambret Ponsel Remaja Putri, Pria di Kupang Ditangkap Warga

Regional
12 Santri Sesak Nafas akibat Kebakaran Pesantren Babun Najah Aceh

12 Santri Sesak Nafas akibat Kebakaran Pesantren Babun Najah Aceh

Regional
Video Siswi SD Pelaku Perundungan di Ambon Kembali Viral, Tampar Siswi Lain dan Mengaku Berani Melawan Mama

Video Siswi SD Pelaku Perundungan di Ambon Kembali Viral, Tampar Siswi Lain dan Mengaku Berani Melawan Mama

Regional
Wapres Ma'ruf Amin Akan Kunjungan Kerja ke Merauke, Berikut Agendanya

Wapres Ma'ruf Amin Akan Kunjungan Kerja ke Merauke, Berikut Agendanya

Regional
Cerita Siswi SMA 3 Purwokerto Diterima di 12 Universitas Luar Negeri

Cerita Siswi SMA 3 Purwokerto Diterima di 12 Universitas Luar Negeri

Regional
Harga Kopi Tinggi, Truk Pembawa Kopi Jadi Incaran Bajing Loncat

Harga Kopi Tinggi, Truk Pembawa Kopi Jadi Incaran Bajing Loncat

Regional
Relawan Angkut 1,7 Ton Sampah dari Pembuangan Liar di Hutan Gondoriyo

Relawan Angkut 1,7 Ton Sampah dari Pembuangan Liar di Hutan Gondoriyo

Regional
Bus Terguling di Karanganyar, Penumpang Pecahkan Kaca untuk Selamatkan Diri

Bus Terguling di Karanganyar, Penumpang Pecahkan Kaca untuk Selamatkan Diri

Regional
Keroyok Pelajar SMK, 9 Orang di Ungaran Ditangkap Polisi

Keroyok Pelajar SMK, 9 Orang di Ungaran Ditangkap Polisi

Regional
Diduga Terjerat Pinjol, Pria di Brebes Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Diduga Terjerat Pinjol, Pria di Brebes Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Regional
Polisi Tersangka Pemerkosaan Anak di Ambon Ancam Penjarakan Korban jika Melapor

Polisi Tersangka Pemerkosaan Anak di Ambon Ancam Penjarakan Korban jika Melapor

Regional
Usai Gerindra, Ngesti Merapat ke PKB Ambil Formulir Pendaftaran Bupati

Usai Gerindra, Ngesti Merapat ke PKB Ambil Formulir Pendaftaran Bupati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com