Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kerusuhan Pecah di Dogiyai, Papua Tengah...

Kompas.com - 15/07/2023, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA TENGAH, KOMPAS.com- Aksi kerusuhan antara sekelompok masyarakat dengan aparat keamanan terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah sejak Kamis (13/07) kemarin.

Kepolisian menyebut, aksi kerusuhan tersebut diawali tindakan sekelompok orang yang melakukan pengadangan dan penyerangan terhadap personel Operasi Damai Cartenz 2023 di Dogiyai, Papua Tengah.

Baca juga: Detik-detik OTK Lempar Kapak ke Mobil Satgas Damai Cartenz di Dogiyai

Di sisi lain, Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Ones Suhuniap mengatakan, kerusuhan di Dogiya terjadi akibat tembakan aparat yang menyebabkan tiga orang warga tewas.

Berdasarkan data kepolisian, aksi kerusuhan di Dogiyai menyebabkan 69 bangunan terbakar, dan beberapa personel terluka.

Hingga kini belum didapat keterangan apakah ada warga yang terluka, mengungsi, dan jumlah kerugian material akibat kerusuhan tersebut.

Baca juga: Massa Disebut Serang Aparat di Bandara Saat Proses Evakuasi TNI Polri Korban Kerusuhan Dogiyai

Situasi Dogiyai

Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Donny Charles Go mengatakan situasi terkini di Kabupaten Dogiyai, Papua tidak bisa dibilang "terkendali".

Sejauh ini, anggota TNI/Polri masih stand by di Dogiyai, namun kata Donny, dia melihat tidak ada lagi kumpulan massa.

Donny tak menyebut jumlah anggota TNI/Polri yang dikerahkan, tapi ia bilang cukup, walaupun nanti ada bantuan lagi.

"Tapi kita saling menjaga dulu lingkungan masing-masing. Daerah yang bisa dijangkau kita lakukan patroli," kata Donny kepada BBC News Indonesia, Jumat (14/07).

Baca juga: Dogiyai Rusuh, 69 Bangunan Terbakar dan 3 Anggota TNI-Polri Terluka

Donny menambahkan, sebanyak lima anggota keamanan terluka dalam dua hari kericuhan di Dogiyai. Dua anggota terluka karena dilempar kapak pada Kamis (13/07), dan tiga lainnya terkena panah pada Jumat (14/07).

Ia juga belum bisa memastikan latar belakang para pelaku, apakah bagian dari masyarakat sipil, atau orang-orang yang terafiliasi dengan OPM yang disebut pemerintah sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Kita sebutnya orang tak dikenal. Kita belum bisa mengidentifikasi, perlu waktu dulu. Kalau situasi sudah tenang lagi, baru kita coba lakukan penyelidikan," kata Donny.

Selain itu, Donny juga tidak membantah atau membenarkan soal laporan kematian warga sipil.

"Tapi kita masih selidiki lagi untuk memastikan itu. Katanya ada," katanya.

Menurutnya, kasus kematian warga sipil yang beredar ini digunakan untuk mengerahkan massa "Untuk melakukan aksi-aksi anarkis untuk pembakaran rumah."

Baca juga: Kerusuhan di Dogiyai, Polda Papua Dalami Tewasnya Seorang Warga yang Diduga Picu Aksi Massa

Kronologi versi polisi

Donny Charles melanjutkan, kerusuhan yang terjadi diawali oleh aksi sekelompok orang tidak dikenal (OTK) yang melakukan pengadangan dan penyerangan terhadap personel Operasi Damai Cartenz 2023 di Dogiyai, Papua Tengah.

Donny menjelaskan, serangan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIT saat personel hendak mengantarkan satu anggota mereka yang mengalami sakit untuk berobat ke Rumah Sakit Paniai, Kamis (13/07).

Di tengah jalan, tepatnya di kampung Idakebo Distrik Kamuu Utara, kata Donny, kendaraan Satgas Damai Cartenz tiba-tiba diadang oleh sekelompok OTK yang berjumlah tujuh orang.

Halaman:


Terkini Lainnya

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Regional
Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Regional
Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com