Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Ganjar ke Aparatur Desa: Jangan Korupsi, Jangan Ada Pungli

Kompas.com - 10/07/2023, 16:41 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri acara pelantikan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) se-Kabupaten Rembang di Desa Karangsari, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Senin (10/7/2023).

Dalam sambutannya, Ganjar meminta aparatur desa, baik perangkat desa maupun kepala desa, untuk menjaga kepercayaan masyarakat dalam menyukseskan pembangunan desa.

"Dalam tata kelola negara ada tiga hal penting. Yaitu aparatur negara, pangan yang cukup, dan kepercayaan. Satu yang tidak boleh hilang dari tiga hal itu adalah kepercayaan. Jadi, jaga dan bangun kepercayaan itu agar pembangunan berjalan bagus dan lancar," ujar dia.

Sebab, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggelontorkan bantuan dana ke desa sebesar Rp 1,7 triliun.

Baca juga: Ganjar Sambangi Seniman Sampah Plastik di Yogyakarta

Untuk itu, aparatur desa harus mengelola bantuan itu secara baik guna kepentingan rakyat.

"Jangan dikorupsi, jangan ada pungli. Laporannya juga sesuai dengan jadwal yang ada. Kalau nanti ada kesulitan kami siap mendampingi. Harapan kami, pembangunan di desanya akan jauh lebih cepat dari itu," kata dia.

Dirinya juga mengingatkan kepada aparatur desa supaya mengejar penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di wilayahnya.

Sebab, dua hal itu telah menjadi prioritas baik di tingkat nasional maupun daerah.

"Bupati tadi juga sudah menyampaikan hal itu agar kawan-kawan perangkat desa dan kadesnya kompak untuk membereskan persoalan ini. Datanya sudah ada, treatment sudah dilakukan, tinggal progres saja. Nanti kalau ada kesulitan, bupati bantu, saya bantu, dan ini akan bisa mempercepat," terang dia.

Selain itu, Ganjar juga meminta agar desa terus berinovasi karena sudah banyak contoh inovasi desa yang menginspirasi dan menjadi contoh.

 

Misalnya, desa antikorupsi, desa bebas stunting, desa mandiri energi, desa dengan lingkungan bersih dengan pengelolaan sampah. Banyak juga desa peduli perempuan dan peduli disabilitas.

"Itu dibentuk mereka dari inisiatif yang hebat, dan itu menjadi best practices yang ada dan bisa dibagikan kepada yang lain. Mudah-mudahan, kawan-kawan PPDI nanti dengan kawan-kawan kadesnya akan bisa mengumpulkan cerita-cerita baik ini, kita bukukan, kita sebarkan dan mereka saling berkunjung untuk saling belajar," ujar dia.

Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, Kabupaten Rembang telah dijadikan pilot project penurunan angka kemiskinan ekstrem.

Baca juga: Ditanya soal Rencana Bertemu dengan Jokowi di Yogyakarta, Ganjar: Rahasia

Setidaknya ada 61 desa yang dijadikan percontohan penurunan kemiskinan ekstrem berdasarkan indikator kemiskinan yang ada.

"Untuk kemiskinan ekstrem ini pendataan sudah 100 persen. Dari jumlah itu masih ada indikator yang perlu dipertajam yaitu RTLH. Data kami pada tahun 2016 ada 23.000, sekarang tinggal 6.000. Kalau ini kita bisa ambil 50 persennya kemiskinan ekstrem, maka akan tuntas nanti pilot 61 desa itu. Untuk stunting kami sudah 13 sekian persen dan kami akan terus berusaha menurunkan sampai di bawah 10 persen," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Regional
Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Regional
9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com