Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari Seribu Pekerja Migran Asal Flores Timur dan Lembata Disebut Belum Punya Dokumen Resmi

Kompas.com - 05/07/2023, 10:14 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 pekerja migran asal Kabupaten Flores Timur dan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini sedang bekerja di luar negeri tidak memiliki dokumen resmi atau nonprosedural. 

Ketua Jaringan B2MI Flores Timur, Benedikta Noben da Silva mengatakan, ribuan pekerja ini menyebar di sejumlah negara, paling banyak Malaysia.

Baca juga: 5.000 Aduan Kasus Pekerja Migran dalam Setahun: Dari Tindak Kriminal hingga Ditinggal Nikah

"Untuk sementara data kita itu ada sekitar 1.000 lebih pekerja migran asal Flores Timur dan Lembata itu yang tidak memiliki dokumen resmi atau nonprosedural. Sekarang mereka masih bekerja di luar negeri," ujar Benedikta di Larantuka, Selasa (4/7/2023).

Temuan tersebut diketahui setelah pihaknya bersama dinas terkait melakukan sosialisasi ke sejumlah wilayah.

Baca juga: Lagi, Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Malaysia

Benedikta mengatakan, salah satu kendala penanganan masalah pekerja migran adalah warga menilai bahwa merantau sudah menjadi budaya.

Akibatnya banyak pekerja migran asal dua kabupaten itu yang dideportasi dari luar negeri atau negara tujuan karena tidak memiliki dokumen lengkap atau ilegal.

"Banyak yang dideportasi dari luar negeri bahkan untuk tahun ini saja sudah lebih dari 50 orang yang dideportasi," katanya.

Pihaknya mengaku terus berupaya melakukan sosialisasi agar warga yang memilih bekerja di luar negeri mengurus dokumen ketenagakerjaan .

Sebab mereka yang merantau sesuai prosedur pasti akan dilindungi oleh negara. Sehingga kasus kematian pekerja migran nonprosedural tidak lagi bertambah.

"Sudah banyak TKI yang pulang dengan peti mati. Saya harap warga yang mau bekerja di luar negeri untuk urus dokumen kami akan siap membantu mengarahkan dan memfasilitasi," ucapnya.

Baca juga: Pekerja Migran Asal Flores Timur yang Meninggal di Malaysia Dipulangkan ke Kampung Halaman

Ketua Dewan Pembina Lembaga Hukum dan HAM Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (Padma Indonesia) Gabriel Goa mengatakan, jumlah kematian pekerja migran asal NTT di luar negeri terus bertambah.

“Kasus kematian TKI ini tampaknya terus bertambah. Apalagi sekarang ada jalur keberangkatan baru, Flores-Sulawesi Utara-Batam dan Malaysia. Selama tahun 2023, 68 pekerja migran asal NTT yang meninggal di luar negeri. Harap ini jadi perhatian pemerintah di NTT,” ujar Gabriel.

Sebelumnya Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nae Soi mengklaim, sejak ia bersama Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin NTT, mereka telah melakukan moratorium tenaga kerja non-skill dan nonprosedural.

Baca juga: Kurir Pekerja Migran Gelap Diringkus di Bandara Bali Saat Hendak Kirim 3 TKW ke Qatar

Bahkan, kurang lebih ada 130 calon TKI asal NTT telah ditangkap. Namun, ia mengakui, masalah perdagangan orang di NTT cukup sulit dicegah.

"Makelarnya sangat hebat dan berapa kami tangkap. Saya sendiri pernah ke Medan dan membawa pulang lima orang anak kita dari tangan makelar," katanya.

Kendati demikian, Josef berjanji akan melakukan berbagai upaya pencegahan melalui peningkatan ekonomi dan edukasi kepada masyarakat.

"Satu-satunya cara adalah peningkatan ekonomi dan edukasi mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat," ujar Josef dalam keterangannya, Jumat (2/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com