Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Wanita Bercadar Jadi Imam Shalat di Langkat Sumut, Klarifikasi Ponpes Sebut Hanya Konten Hiburan

Kompas.com - 01/07/2023, 19:27 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu tersebar video viral seorang wanita bercadar menjadi imam shalat dengan sejumlah pria di belakangnya.

Dalam video tersebut terlihat wanita itu imami shalat, namun gerakan yang dilakukan berbeda dengan gerakan pada umumnya.

Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap lokasi pembuatan video yaitu di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khafiyah, Sumatera Utara.

Pembuatan cara shalat menyimpang digagas oleh Padepokan Sendang Sejagat yang berada di Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Langkat, Sumatera Utara.

Kasat Intel Polres Langkat, AKP M Syarif Ginting mengatakan, pada Jumat (30/6/2023) pihak kecamatan, kepolisian, MUI Langkat, dan pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, telah melakukan mediasi dan klarifikasi terkait video seorang wanita memimpin salat dan makmumnya laki-laki.

"Sudah diklarifikasi," ujar Kasat Intel Polres Langkat, AKP M Syarif Ginting saat dikonfirmasi wartawan Tribun Medan dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (1/7/2023).

Baca juga: Video Curhat Wakil Walkot Batam Viral, Mengaku Tak Dapat Dukungan Protokoler

Hanya untuk konten hiburan

Adapun yang disampaikan oleh pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, dalam kegiatan mediasi dan klarifikasi, jika permasalahan ini timbul karena terdapat tayangan sepenggal dari video tersebut.

"Dari awal chanel YouTube dibuat hanya untuk hiburan semata-mata, dan tidak bermaksud menyinggung atau menistakan agama serta tidak bermaksud membuat kontroversial dalam masyarakat," ujar Karyo.

Lanjut Karyo, video viral itu sebenarnya video konten berupa film pendek dengan judul "Pesantren Sesat Dapat Menghapus Dosa".

Dengan tujuan mengedukasi kepada masyarakat agar tidak terjerumus dan terpengaruh terhadap ajaran Islam yang menyimpang.

"Video tersebut viral karena adanya oknum yang memotong atau mengedit video dengan adegan penyimpangan yang dilakukan Ponpes Al-Khafiyah, tanpa melihat isi penuh dalam video yang sebenarnya," ujar Karyo.

Baca juga: Jemaah Asal Langkat Meninggal Saat Hendak Berangkat Haji, Diduga Serangan Jantung

Sedangkan itu, dalam alur cerita film yang dibuat pihak Padepokan Sendang Sejagat, ingin membuktikan dan menyadarkan kepada pengikutnya bahwa, Ponpes Al-Khafiyah mengajarkan ajaran Islam yang menyimpang dengan cara-cara sihir atau gendam agar pengikutnya mengikuti perintah guru ponpes tersebut.

Guru Ponpes menjanjikan dapat menghapus dosa pengikutnya dengan membayar uang sebesar Rp 50 juta.

Sehingga harapan dengan adanya film tersebut, Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat ingin mengedukasi kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dan terjerumus kepada Ponpes yang mengatasnamakan Islam untuk meraup keuntungan pribadi.

Sementara itu, pihak kecamatan, kepolisian, dan MUI Langkat, mengunjungi Lokasi Padepokan Sendang Sejagat. Selanjutnya dilaksanakan video klarifikasi oleh pihak Padepokan Sendang Sejagat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Wanita Bercadar jadi Imam Shalat, Pihak Ponpes Mengaku Buat Video untuk Konten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com