Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Keluarga Tak Laporkan Hubungan Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Ini Pengakuan Sang Istri

Kompas.com - 01/07/2023, 06:21 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Kasus penemuan kerangka bayi hasil inses ayah dan anak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah membuat heboh.

Banyak warganet yang bertanya-tanya, mengapa kasus inses yang dilakukan ayah berinisial R (57) kepda anaknya berinisial E (26) selama 10 tahun ini baru terungkap.

Dalam wawancara khususnya, Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu menjelaskan mengapa sejak 2013 terjadi, baru sekarang kasus ini terungkap.

Kasus ini bermula yaitu pada tahun 2011. tersangka R kerja di Klaten sebagai buruh bangunan dan bertemu dengan B. Melalui B itu supaya melakukan hubungan dengan anaknya dan kalau melahirkan supaya dikubur.

"Selama 7 kali berturut-turut. Nanti kalau sudah datangi kuburan anakmu maka akan ada yang mengantarkan uang," ujar Edy dalam wawancara khusus bersama host Febby Mahendra Putra Direktur Pemberitaan Tribun Network, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (30/6/2023).

Tetapi ini masih dalam pendalaman atau hanya karangan. Dan B ini sudah almarhum. Kita akan dalami kebenarannya.

Baca juga: Update Kasus Inses Banyumas, Polisi dan Warga Kembali Temukan Kerangka Bayi, Total Ada 6

Alasan istri tidak melapor

Edy menjelaskan, tersangka R memiliki tiga istri, yang mana istri pertama dan kedua sudah bercerai.

Sementara istri ketiga tidak melapor karena diancam R akan dibunuh jika ada orang yang tahu. Selain itu istrinya berinisial S sudah tidak satu rumah lagi.

Hal ini membuat korban E dan S tidak berani mengungkap perbuatan tersangka.

Bahkan E juga kerap mendapatkan ancaman jika tidak melakukan hubungan inses tersebut dengan R.

"Ketika melakukan hubungan badan ini di bawah tekanan dan diancam akan dibunuh," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menemukan kembali kerangka bayi hasil inses ayah dan anak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dalam pencarian lanjutan yang dilakukan, Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Kasus Inses Ayah dan Anak Bukan Pertama Kali di Banyumas, Ini Pemicunya

Dengan penemuan ini, total telah ada enam dari total tujuh bayi yang dikubur di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan ini.

"Kami menemukan tulang manusia di area yang sama. Ini adalah penemuan yang keenam," kata Kapolsek Purwokerto Selatan, Kompol Puji Nurochman kepada wartawan di lokasi, Jumat.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor Dita Angga Rusiana)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Wawancara Khusus Kasus Inses Purwokerto : Mengapa Bertahun-tahun Anak dan Istri Pelaku Bungkam?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com