Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswanya Diusir Usai Bikin Video Sindir Fasilitas KKN, UNP: Etika Komunikasi Mereka Buruk

Kompas.com - 26/06/2023, 10:10 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sekretaris Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Erianjoni menyayangkan video yang dibuat mahasiswanya.

Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa UNP diusir oleh warga dari tempat KKN mereka di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar, karena membuat video yang menyindir minimnya fasilitas di kecamatan itu.

Baca juga: Mahasiswa KKN UNP Diusir Warga Usai Bikin Video Mana Maen Kritik Fasilitas Minim

Erianjoni menilai, mahasiswa tersebut belum siap untuk bisa memahami masyarakat dan daerah setempat.

Baca juga: Viral, Video Mahasiswa KKN Diusir karena Menghina Desa, Ini Cerita Sebenarnya

"Jadi, ya mereka (warga) tak terima, mereka (mahasiswa KKN) posting di media sosial kekecewaannya karena harapan yang diharapkan tak terjadi. Fasilitas yang mereka harapkan tidak dapat, sementara mereka harus bayar. Barangkali anak KKN ini juga cemburu di daerah lain ada yang tidak bayar," tutur dia, dikutip dari Tribun Padang, Minggu (25/6/2023). 

Erianjoni mengatakan, bila ada permasalahan atau hal-hal lain yang dialami di lokasi KKN, mereka bisa menyampaikannya ke dosen pembimbing lapangan (DPL).

Selain DPL, UNP juga punya wadah lain untuk komunikasi mahasiswa yaitu unit pelaksana pusat KKN.

"Ini memang keliru. Mahasiswa kita harus diberi pembelajaran, tidak semua harus semuanya lewat media sosial, kan ada wadah komunikasinya, DPL dan unit pelaksana pusat KKN," kata Erianjoni.

"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima. Menyangkut nama daerah tentu sensitif," ujar dia.

Pasca viralnya video mahasiswi KKN UNP itu, pihak kampus akan berdialog dengan Camat Bungus Teluk Kabung.

Ia memastikan pihak kampus akan memproses kejadian ini. Bila mungkin mahasiswa UNP ini tidak bisa KKN di Bungus Barat lagi, maka akan dipindahkan ke daerah lain.

"Kalau memang ndak bisa mahasiswa itu ditempatkan KKN di situ lagi, akan kita pindahkan ke tempat lain, dan ini memang kesalahan dari mahasiswa kita ya karena etika berkomunikasinya yang buruk," ujar Erianjoni.

Saat ini para mahasiswa KKN itu sudah kembali kediaman mereka masing-masing.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sejumlah mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) asal Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, diusir dari tempat KKN mereka di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar.

Pengusiran dilakukan karena ada sejumlah mahasiswi yang membuat video dan beredar di Tiktok terkait fasilitas di kecamatan itu.

"Kalian libur semester? Mana maen, KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanah Datar, Lima Puluh Kota? Bungus lah, air gak ada, mandi di mushala. Diusir? Ngontrak bayar pula," ucap sejumlah mahasiswi dalam video tersebut.

Penjelasan UNPArtikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Viral Konten Mahasiswi UNP di TikTok, Singgung Fasilitas Minim di Tempat KKN Bungus Teluk Kabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com