Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Driver" Taksi Bandara dan "Online" di Batam Bentrok karena Batas Penjemputan Penumpang

Kompas.com - 26/06/2023, 06:38 WIB
Hadi Maulana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Terjadi keributan antara pengemudi taksi bandara dan taksi online di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pukul 16.25 WIB, Minggu (25/6/2023).

Dari pantauan di lokasi, tampak para pengemudi adu jotos dan saling lempar batu yang mengakibatkan sejumlah kendaraan rusak.

Baca juga: Sopir Taksi Online di Bandara Hang Nadim Bisa Jemput Penumpang di Pintu Keluar Kargo, tetapi...

Dikutip dari Tribun Batam, pihak keamanan dari Kepolisian Polresta Barelang, TNI AU, dan Ditpam BP Batam, turun untuk mengamankan keributan antar kedua pihak.

Baca juga: Viral, Video Sopir Taksi Bandara Hang Nadim Rebutan Penumpang dengan Taksi Online

Bahkan polisi menerjunkan satu unit water cannon guna mengantisipasi bentrok susulan.

Dalam kejadian ini, satu mobil mengalami kerusakan yang disebabkan kedua kubu saling serang menggunakan batu dan kayu.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto menjelaskan, keributan terjadi karena masalah batas penjemputan penumpang.

"Masalahnya hanya terkait titik penjemputan yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak," kata Nugroho, Minggu.

Keributan bisa diatasi dan situasi di sekitar Hang Nadim telah kondusif.

Nugroho juga mengakui dari keributan ini ada driver yang mengalami luka ringan karena dipukul oleh rekan driver lainnya.

Selain itu, sejumlah taksi, baik taksi bandara maupun taksi online, dilaporkan mengalami kerusakan akibat terkena lemparan batu.

Mediasi

Nugroho mengatakan, agar keributan tak berulang, pihak kepolisian akan memediasi kedua pihak, Senin (26/6/2023).

"Insya Allah besok Senin kedua belah pihak akan kami mediasi di Mapolresta Barelang," ujar Nugroho.

Selain pengemudi bandara dan driver online, mediasi juga akan dihadiri oleh sejumlah instansi terkait, seperti Dishub Batam dan pengelolah Hang Nadim.

Pantauan Kompas.com di lapangan, kesepakatan untuk mediasi akhirnya disetujui sekitar pukul 20.15 WIB dan selanjutnya diikuti pembubaran massa dari kedua belah pihak.

Massa terlihat benar-benar bubar sekitar pukul 21.05 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com