Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Paregreg: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 17/06/2023, 07:55 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Perang Paregreg (1404-1406) adalah perang saudara antara Bhre Wirabumi dari Kerajaan Blambangan dengan Prabu Wikramawardhana dari Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit diketahui pernah beberapa kali menghadapi perang saudara, namun yang cukup berdampak besar adalah Perang Paregreg.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Gunungkidul, Hutan Belantara Tempat Pelarian Orang Majapahit

Meski hanya berlangsung selama dua tahun, Perang Paregreg diyakini menjadi salah satu penyebab melemahnya Kerajaan Majapahit.

Dikutip dari laman medan.tribunnews.com, hal ini terjadi setelah meninggalnya raja Hayam Wuruk sekitar tahun 1389.

Setelah itu, Kerajaan Majapahit menghadapi masalah perebutan tahta pemerintahan di antara para penguasa daerah yang sebagian besar merupakan kerabat raja.

Baca juga: Patung Buddha Tidur, Ikon Maha Vihara Majapahit di Mojokerto

Penyebab Perang Paregreg

Dilansir dari laman bobo.grid.id dan Kompas.com, Perang Paregreg disebabkan oleh adanya pertikaian antara istana barat dan istana timur.

Dalam kitab Pararaton, hal ini berawal dari munculnya keraton baru di Pemotang pada tahun 1376, yang terletak di timur Kerajaan Majapahit.

Baca juga: 5 Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit

Keraton tersebut dipimpin oleh Bhre Wenker atau Wijayarajasa yang merupakan suami dari Rajadewi, bibi dari Raja Hayam Wuruk.

Rajadewi membuat Wijayarajasa berambisi untuk menjadi raja Majapahit menggantikan Hayam Wuruk.

Sementara Hayam Wuruk memiliki dan selirnya memiliki putra yang bernama Bhre Wirabhumi.

Menurut Kitab Negarakertagama, Bhre Wirabhumi kemudian dinikahkan dengan Nagarawardhani, cucu dari Rajadewi.

Setelah Wijayarajasa wafat, Bhre Wirabhumi diangkat menjadi raja di istana timur.

Sedangkan wilayah istana barat diberikan kepada menantu Hayam Wuruk yaitu Wikramawardhana untuk dipimpinnya.

Dua istana tersebut mulai bergejolak saat Bhre Wirabhumi mengangkat istrinya Nagarawardhani menjadi Bhre (Adipati) Lasem.

Mengetahui hal itu, Wikramawardhana juga ikut mengangkat istrinya, Kusumawardhani, menjadi Bhre Lasem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com