Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tabungan Rp 112 Juta Milik 17 Siswa SD Belum Dikembalikan Pihak Sekolah | 4 Remaja Bunuh ODGJ

Kompas.com - 17/06/2023, 07:23 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

3. Gibran tanggapi tren wisuda di sekolah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan soal tren wisuda di tingkat TK hingga SMA.

"Do protes to? Cah cilik og yo do wisuda (Pada protes ya? Anak kecil kok ya diwisuda)," ungkapnya di Solo, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (15/6/2023).

Meski demikian, Gibran menyerahkan keputusan itu ke sekolah dan orangtua siswa.

"Ya sak-sak e. Ya kalau orangtuanya enggak protes yo rapopo tapi enggak harus di hotel," tuturnya.

Namun, putra Presiden Joko Widodo ini mengimbau agar sekolah tak banyak menggelar acara di luar kegiatan belajar mengajar, yang berpotensi memberatkan orangtua murid dari segi biaya.

Baca selengkapnya: Marak Tren Sekolah Ikut-ikutan Pakai Prosesi Wisuda, Gibran Beri Pesan Begini

4. Kontroversi pelantikan terduga pelaku kekerasan seksual jadi pejabat di Unsoed

Mahasiswi mengenakan pita hitam di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (14/6/2023).KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN Mahasiswi mengenakan pita hitam di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (14/6/2023).

Muncul kontroversi terkait pelantikan terduga pelaku kekerasan seksual menjadi pejabat di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jateng.

Wakil Rektor II Dr Kuat Puji Prayitno menerangkan, pihaknya sedang melakukan pendalaman mengenai permasalahan tersebut.

"Kami segera dalami masalah ini, dan siap mengambil keputusan apa pun, termasuk mengevaluasi keputusan yang sudah kami buat jika diperlukan," jelasnya, Jumat.

Untuk mendalami permasalahan itu, rektorat rektorat sudah bertemu dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed dan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).

"Rektorat terus mendukung dan mengapresiasi kinerja satgas PPKS yang dengan gigih menangani kasus kekerasan seksual di kampus ini. Kami selalu terbuka untuk semua masukan demi kebaikan bersama," terangnya.

Baca selengkapnya: Kontroversi Pelantikan Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Jadi Pejabat Unsoed, Rektorat Siap Evaluasi

5. Buntut istri polisi di Payakumbuh diduga hina anak Atta-Aurel, sang suami dipanggil Propam

Ilustrasi polisiSHUTTERSTOCK/CAHYADI SUGI Ilustrasi polisi

Seorang anggota Polres Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), Aiptu JP, dipanggil Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar.

Pemanggilan itu terkait perbuatan istrinya yang diduga menghina anak pasangan selebritas Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Kabid Propam Polda Sumbar Kombes Pol Eko Yudi mengungkapkan, JP dipanggil untuk memberikan klarifikasi perihal masalah tersebut. Ia juga diberi arahan agar istrinya tidak melakukan hal serupa di lain waktu.

"Yang benar itu, yang bersangkutan kita panggil. Bukan diperiksa ya. Kita panggil untuk diminta klarifikasi terkait kasus istrinya," paparnya, Jumat.

Eko menyampaikan, dalam permasalahan ini, JP tidak diberi sanksi dan hanya diminta mengawasi istrinya agar lebih berhati-hati di media sosial.

Baca selengkapnya: Istrinya Diduga Hina Anak Atta-Aurel, Polisi di Payakumbuh Dipanggil Propam

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin; Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain; Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor: Rachmawati, Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com