Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang, BPBD Ingatkan Bahaya Kebakaran

Kompas.com - 16/06/2023, 23:20 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan kembali potensi kebakaran pada musim kemarau panjang tahun ini.

Terlebih karena musim kemarau diprediksi akan lebih kering dari kemarau sebelumnya.

Menilik kasus-kasus kebakaran pada masa lalu, BPBD Kulon Progo meminta masyarakat hati-hati dan waspada.

“Kami telah menyampaikan ke masyarakat, pada masa kemarau panjang maka terjadi kekeringan dan mudah bila terjadi kebakaran. Kami ingatkan lewat sosialisasi ke beberapa tempat,” kata Kepala BPBD Kulon Progo, Joko Satya Agus Nahrowi via telepon, pada Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Bau Bangkai Hebohkan Warga Kulon Progo, Setelah Dicari Sumbernya Ternyata Bunga Bangah

Sosialisasi terkait kebencanaan pada musim kemarau panjang terus berlangsung. Kantornya bekerja sama dengan BPBD DIY dalam sosialisasi.

Pesan-pesan yang disampaikan, masyarakat tidak membuat sumber-sumber api yang dapat menyebabkan kebakaran.

Di antaranya tidak membakar sampah, tidak membakar daun-daun kering lahan maupun di pekarangan, tidak membuang puntung rokok sembarangan.

Banyak peristiwa kebakaran lahan berlatar ketidakhati-hatian.

Bila tetap harus menggunakan api, masyarakat diminta tetap lebih berhati-hati demi mengantisipasi kebakaran.

“Kalau terpaksa membakar, ya harus ditunggui,” kata Joko.

Selain itu, potensi kebakaran pada rumah tinggal berpeluang terjadi di musim seperti sekarang.

Kebakaran pada rumah kerap dikaitkan dengan korsleting atau hubungan pendek.

Semakin tua usia instalasi, peluang kebakaran semakin tinggi. Warga diminta rutin memeriksa instalasi listrik rumah setiap lima tahun sekali.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Kulon Progo, Hasil Penggabungan Dua Wilayah di Sisi Sungai Progo

Warga juga sebaiknya mengganti instalasi listrik yang sudah berumur lebih 20 tahun. Korsleting listrik jamak jadi alasan terjadinya kebakaran pada rumah.

“Dalam berbagai sosialisasi, kami mendapati hal seperti ini (memperhatikan instalasi tua) belum terpikirkan atau dilakukan warga,” kata dia.

“Dalam sosialisasi, ada rumah yang dibangun tahun 1980-1990 atau lebih 30 tahun tidak ganti instalasi. Padahal, semula pasang kapasitas 450 VA, lalu tambah jadi 900 VA, lalu tambah jadi 1.300 VA. Ini kan bahaya karena arus semakin besar,” kata Joko.

BMKG memprediksi kemarau akan terjadi hingga 20 dasarian yakni hingga Oktober 2023 nanti. Puncak kemarau di DIY akan terjadi pada Juli-Agustus 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com