Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Lantik Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Jadi Pejabat Unsoed, Ini Alasannya

Kompas.com - 16/06/2023, 19:07 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, belum menjatuhkan sanksi kepada dosen yang diduga menjadi pelaku kekerasan seksual.

Namun, rektor justru melantik yang bersangkutan menjadi pejabat di salah satu fakultas di Unsoed.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr Norman Arie Prayogo beralasan, rekomendasi sanksi yang diberikan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) masih belum lengkap.

"Rekomendasi yang diberikan Satgas PPKS, salah satunya memang masih melihat ada yang kurang," kata Norman, usai menemui puluhan mahasiswa yang menggelar demonstrasi di depan rektorat, pada Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Kontroversi Pelantikan Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Jadi Pejabat Unsoed, Rektorat Siap Evaluasi

Norman mengatakan, kemarin rektorat telah berkoordinasi dengan Satgas PPKS untuk melakukan kroscek.

"Rekomendasi (sanksi yang diberikan oleh Satgas PPKS) tidak bisa saya sampaikan, tapi memang diperlukan pemeriksaan lanjutan A, B, C. Kemarin kurang, tapi sekarang sudah komplit," ujar Norman.

Selanjutnya, kata norman, pimpinan akan mengambil keputusan apakah akan mengevaluasi kebijakan pelantikan terduga pelaku kekerasan seksual atau tidak.

Norman mengakui, pengusutan kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus memang lambat.

Sebab, rektor sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.

 

Namun, Norman menegaskan, Unsoed berkomitmen mengusut segala bentuk kasus kekerasan seksual.

"Kami komit sekali dengan kasus kekerasan seksual. Tidak ada satu pun rekomendasi Satgas PPKS yang tidak dilaksanakan," ujar Norman.

Baca juga: Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Dilantik Jadi Pejabat Unsoed, Ini Kata Ketua Satgas yang Tangani Kasusnya

Saat menemui mahasiswa, Norman membeberkan, tahun lalu telah mengeluarkan pelaku kekerasan seksual di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Pihaknya juga sudah menjatuhkan skrosing kepada pelaku kekerasan seksual yang terjadi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Hukum.

Diberitakan sebelumnya, Satgas PPKS telah memberikan rekomendasi kepada rektor terkait sanksi yang diberikan kepada terduga pelaku.

"Saya tidak bisa menyampaikan (hasilnya), yang jelas sanksi kan ada ringan, sedang dan berat. Tugas satgas selesai ketika memberikan rekomendasi kepada rektor," kata Ketua Satgas PPKS Dr Tri Wuryangsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Kilas Daerah
Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Regional
Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Regional
Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Regional
TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

Regional
Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Regional
Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Regional
Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Regional
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Regional
Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Regional
11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com