PURWOKERTO, KOMPAS.com - Aksi keprihatinan atas kasus kekerasan seksual di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, tak hanya dilakukan mahasiswa.
Sejumlah dosen juga turut menunjukkan aksi kepedulian dengan membuat status bergambar pita hitam pada aplikasi WhatsApp.
Beberapa di antaranya tampak mulai memasang gambar pita hitam sejak Selasa (13/6/2023) malam.
Baca juga: Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Dilantik Jadi Pejabat Unsoed, Mahasiswa Kenakan Pita Hitam
Salah satunya terlihat dilakukan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed, Dr Tri Wuryaningsih.
"Pita hitam ini adalah wujud kepedulian dan komitmen bersama terhadap isu kekerasan seksual di lingkungan kampus," kata Triwur saat dihubungi, Rabu (14/6/2023) malam.
Apalagi dirinya yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) ini mengaku, tergerak untuk mewujudkan komitmen tersebut.
Menurut Triwur, Unsoed telah membuat komitmen untuk memerangi kekerasan seksual di kampus. Hal itu ditunjukkan dengan telah diterbitkannya peraturan rektor tentang PPKS hingga pembentukan Satgas PPKS.
"Artinya ini menjadi komitmen bersama, sehingga gerakan ini tidak hanya dilakukan mahasiswa, tapi juga komitmen bersama untuk mewujudkan kampus yang aman dan nyaman bebas tindakan kekerasan seksual," ujar Triwur.
Baca juga: Pita Hitam Tersemat di Lengan Kanan Saat Melepas Sang Pejuang Garda Terdepan
Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa Unsoed menggelar aksi dengan mengenakan pita hitam.
Aksi simbolik itu sebagai bentuk keprihatinan atas dilantiknya terduga pelaku kekerasan seksual sebagai pejabat di salah satu fakultas di Unsoed.
Aksi yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Budaya Unsoed dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Rabu (14/6/2023).
Di tiga lokasi itu, anggota BEM membagikan dan memasangkan sekitar 1.000 lebih pita hitam kepada para mahasiswa yang kebetulan melintas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.