Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan Hilang, 4 Siswi SMP Asal Alor Ditemukan Jadi Pelayan Warung di Kupang

Kompas.com - 14/06/2023, 18:07 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak empat siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan polisi di Kota Kupang, setelah sempat dilaporkan hilang oleh keluarga mereka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, mengatakan, keempat remaja putri itu yakni CHP (14), ANF (14), JF (14) dan KAF (13).

"Keempat remaja yang masih SMP ini telah dipulangkan ke Alor menggunakan Kapal Laut Express Bahari 7F, Selasa, 13 Juni 2023 kemarin," kata Ariasandy, kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Warga Sumba Barat Daya Diduga Korban Perdagangan Orang Meninggal di Malaysia

Ariasandy menuturkan, empat siswi itu awalnya berangkat dari Alor dan tiba di Kota Kupang, menggunakan Kapal Pelni Sirimau, pada Sabtu, 10 Juni 2023 sekitar pukul 02.35 Wita.

Mereka ke Kupang tanpa sepengetahuan orangtua. Kepada polisi, keempatnya mengaku diajak dan dibiayai seseorang berinisial CP.

CP merupakan kakak kelas CHP dan JF di salah satu SMP Negeri di Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor.

Orangtua yang tak mengetahui keberadaan putri mereka, kemudian mendatangi Markas Kepolisian Resor (Polres) Alor dan melaporkan kejadian itu.


Baca juga: Kisah Korban Perdagangan Orang Asal Cirebon, Dipaksa Kerja sampai Lumpuh

Usai menerima laporan, aparat Polres Alor lalu berkoordinasi dengan Polres Kupang Kota dan Polda NTT.

Petugas Jatanras Polda NTT b menemukan empat anak tersebut di dua tempat berbeda.

"Dua orang ditemukan di warung makan di wilayah Kecamatan Oebobo dan Kecamatan Alak, Kota Kupang," ungkap Ariasandy.

Keempatnya lalu dibawa ke Markas Polda NTT untuk proses pemulangan kembali ke Alor.

"Mereka sudah dipulangkan kemarin dengan pengawalan polisi," kata dia.

Polisi kini menyelidiki dugaan tindak pidana perdagangan orang dalam kasus ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resmikan 2 Desa Persiapan, Pj Bupati Flores Timur: Sebelum 2 Tahun Harus Definitif

Resmikan 2 Desa Persiapan, Pj Bupati Flores Timur: Sebelum 2 Tahun Harus Definitif

Regional
Guru Silat di Riau Cabuli 4 Muridnya, Modusnya Suruh Korban Bersemedi

Guru Silat di Riau Cabuli 4 Muridnya, Modusnya Suruh Korban Bersemedi

Regional
Main Bola di Pantai, Dua Bocah SD Tewas Terseret Ombak

Main Bola di Pantai, Dua Bocah SD Tewas Terseret Ombak

Regional
Sekolah Dilarang 'Study Tour', Disdik Bakal Beri Sanksi Tegas Bagi yang Melanggar

Sekolah Dilarang "Study Tour", Disdik Bakal Beri Sanksi Tegas Bagi yang Melanggar

Regional
Banten Masuk Peringkat II Realisasi Pendapatan dan Belanja Se-Indonesia, Bapenda Banten Terus Jaga Capaian Target

Banten Masuk Peringkat II Realisasi Pendapatan dan Belanja Se-Indonesia, Bapenda Banten Terus Jaga Capaian Target

Regional
Tiga ASN di Manggarai Timur NTT Ajukan Pensiun Dini demi Jadi Bakal Calon Bupati

Tiga ASN di Manggarai Timur NTT Ajukan Pensiun Dini demi Jadi Bakal Calon Bupati

Regional
Buang Bayinya yang Berumur 3 Hari, Ibu di Blora Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Buang Bayinya yang Berumur 3 Hari, Ibu di Blora Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Regional
Soal Kelanjutan Duet dengan Wabup Basari di Pilkada, Bupati Semarang: Kita Lihat Nanti

Soal Kelanjutan Duet dengan Wabup Basari di Pilkada, Bupati Semarang: Kita Lihat Nanti

Regional
Sakit dan Sempat Dirawat, Jemaah Haji Asal Lubuklinggau Meninggal di Mekkah

Sakit dan Sempat Dirawat, Jemaah Haji Asal Lubuklinggau Meninggal di Mekkah

Regional
Lewat 'Cinta Pekanbaru', Pemkot Pekanbaru Ajak Masyarakat Bergotong-royong dan Peduli Lingkungan Sekitar

Lewat "Cinta Pekanbaru", Pemkot Pekanbaru Ajak Masyarakat Bergotong-royong dan Peduli Lingkungan Sekitar

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Tinggi Kolom Abu 5.000 Meter

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Tinggi Kolom Abu 5.000 Meter

Regional
Mortir Aktif di Magelang Diduga Sisa Perang Dunia II, Kemungkinan Buatan Eropa atau AS

Mortir Aktif di Magelang Diduga Sisa Perang Dunia II, Kemungkinan Buatan Eropa atau AS

Regional
Jasad Pemuda Patah Hati yang Lompat dari Jembatan di Batam Ditemukan

Jasad Pemuda Patah Hati yang Lompat dari Jembatan di Batam Ditemukan

Regional
Gudang Penyimpanan BBM Ilegal di Banjar Digerebek, 4.000 Liter Solar Disita

Gudang Penyimpanan BBM Ilegal di Banjar Digerebek, 4.000 Liter Solar Disita

Regional
28 Artefak Peninggalan Nabi Muhamad Dipamerkan di Ambon, Warga Terharu dan Menangis

28 Artefak Peninggalan Nabi Muhamad Dipamerkan di Ambon, Warga Terharu dan Menangis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com