BANYUMAS, KOMPAS.com - Polisi belum dapat memastikan penyebab kematian seorang tahanan kasus curanmor Polresta Banyumas berinisial OK (25).
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, masih menunggu hasil otopsi dari tim dokter.
"Masih menunggu dari dokter forensik," kata Agus melalui pesan singkat, Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Makam Tahanan Curanmor Polresta Banyumas yang Tewas Penuh Luka Dibongkar
Agus mengatakan, biasanya memerlukan waktu kurang lebih tiga minggu untuk mengetahui hasil otopsi secara lengkap.
"Biasanya tiga minggu. Perlu analisa yang mendalam biar maksimal," ujar Agus.
Diberitakan sebelumnya, polisi membongkar makam tahanan kasus curanmor Polresta Banyumas yang tewas penuh luka untuk keperluan otopsi, Kamis (8/6/2023).
Pembongkaran dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga 07.20 WIB. Selanjutnya, jasad dibawa menuju tempat otopsi di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
Agus mengatakan, otopsi ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian tahanan tersebut. OK sebelumnya disebut dianiaya sesama tahanan hingga akhirnya dilarikan di rumah sakit. Namun nyawa OK tidak tertolong setelah dirawat sekitar dua minggu.
Polisi juga telah menetapkan 10 tahanan Polresta Banyumas sebagai tersangka penganiayaan terhadap OK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.