Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beraksi sejak Umur 17 Tahun, Pelaku Remas Payudara di Kota Tegal Ditangkap

Kompas.com - 06/06/2023, 21:24 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Tegal Kota meringkus seorang pria bernama Kamal (41) warga Kelurahan Pekauman, Tegal Barat diduga sebagai pelaku cabul remas atau pelecehan payudara yang meresahkan warga Kota Tegal, Jawa Tengah.

Diketahui, K sudah melakukan aksinya berulang kali sebelum akhirnya ditangkap Tim Resmob Satrekrim pada Minggu (4/6/2023) sore di sebuah warung makan.

"Pelaku pelecehan seksual atau cabul ini modusnya meremas payudara. Terbaru TKP yang sedang kita sidik di Jalan Slamet, korbannya MDS (32)," kata Kasatreskrim Polres Tegal Kota AKP Darwan, di Mapolres Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Aksi Heroik Pengemudi Ojol di Semarang Kejar Begal Payudara dan Selamatkan Korban

Darwan mengatakan, dari penuturan tersangka, sudah melakukan aksinya berulang kali. Sementara ini polisi baru mendapat laporan resmi dari dua perempuan diduga korbannya.

"Dari pengakuan tersangka sudah tidak terhitung berapa kali berbuat. Namun sudah ada dua korban laporan ke kita. Pertama perempuan berusia 32 tahun, dan ada juga korbannya anak-anak. Saat ini sedang kita kembangkan," ungkap Darwan.

Darwan mengatakan, tersangka dalam mencari korbannya dengan berkeliling kota menggunakan sepeda motor matic. Sasaran utamanya adalah perempuan yang memiliki payudara ukuran besar.

"Tersangka menggunakan motor mencari korbannya yang montok atau payudara besar. Ketika sudah papasan, langsung putar balik datang untuk meremas dan langsung kabur," kata Darwan.

Darwan menambahkan, berdasarkan pengakuan tersangka, sudah melakukan aksi itu sejak berusia 17 tahun.

"Pengakuan tersangka sudah sejak usia 17 tahun. Tersangka mengaku tidak puas apabila belum meremas payudara orang lain," terang Darwan.

K yang kini mendekam di sel tahanan Polres Tegal Kota terancam pidana Pasal 289 dan atau pasal 281 KUHP dengan hukuman penjara maksimal 9 tahun, atau 2 tahun 8 bulan.

Darwan menambahkan, pihaknya saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan kondisi kejiwaan tersangka dari rumah sakit. Meski saat diinterogasi polisi, tersangka dapat berbicara layaknya orang normal.

Namun pihak keluarga tersangka sempat menyampaikan bahwa tersangka alami gangguan jiwa. "Tersangka sementara sedang ke psikiater. Karena berdasarkan pengakuan pihak keluarga tersangka sudah pernah ke rumah sakit jiwa," imbuh Darwan.

Baca juga: Kronologi Pria Tewas Usai Remas Payudara Perempuan di TTS, Dikeroyok Keluarga Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com