KOMPAS.com - Seorang pria bernama Amos Tanaem, tewas dianiaya keluarga perempuan yang diremas payudaranya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelum tewas dikeroyok, pria yang bekerja sebagai petani itu meremas payudara IT (23).
"Kejadiannya kemarin (Selasa, 9 Mei 2023) di Desa Noinbila," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) TTS Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Gusti Putu Suka Arsa, kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
Gusti menuturkan, kejadian itu bermula ketika IT berbelanja di kios milik Bernadus Laning. Tak lama kemudian, Amos Tanaem berbelanja di kios yang sama.
"Saat itu, keduanya berpapasan di depan kios. Amos diduga meremas payudara IT," kata dia.
Tak terima diperlakukan demikian, IT pulang ke rumahnya dan menyampaikan kejadian tersebut kepada kerabatnya Maksimus Kase dan Milda Taek.
Baca juga: WN Malaysia yang Tewas di Tumpak Sewu Langgar Aturan Batas Usia Turun ke Dasar Sungai
"Mereka langsung menemui korban (Amos) yang masih berada di kios," kata dia.
Tiba di kios, mereka lalu menanyakan peristiwa pelecehan yang terjadi kepada korban.
Amos saat itu disebut tak mengelak dan mengakui perbuatannya sehingga mereka lalu membawa korban ke rumah Ketua Rukun Tetangga (RT).
Tujuannya, kata Gusti, agar korban mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saat dalam perjalanan menuju rumah ketua RT, tepatnya depan Gereja Petra Nonohonis, mereka bertemu Sefrid Taek.
Tanpa banyak bicara, pelaku langsung memukul ke bagian pelipis kanan korban menggunakan kepalan tangan.
Terkena pukulan, korban pun sempat sempoyongan dan saat yang bersamaan korban didorong oleh Maksi Taek hingga jatuh terbentur di batu.
Baca juga: Pria di TTS Tewas Dianiaya Usai Diduga Remas Payudara Perempuan
Korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
Jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe untuk disemayamkan sementara.