Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pelajar Pindah SLB karena Di-bully, Pemkab Semarang: Kejadian Dua Tahun Lalu

Kompas.com - 31/05/2023, 15:15 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Beredar sebuah video tentang anak yang di-bully teman-temannya di sekolahnya hingga harus pindah ke sekolah luar biasa (SLB). Di video tersebut ada tulisan "sangking sering dibulli temannya disekolah sampai pindah ke sekolah luar biasa (SLB)".

Dalam video tersebut, tampak seorang laki-laki tua memakai batik dan anak sekolah berseragam sekolah dasar. Kemudian perekam video bertanya dalam Bahasa Jawa, bertanya kepada lelaki tua tersebut.

"Sekolah ting pundi pak (sekolah di mana)?". Lalu dijawab "Ting SLB (di SLB)."

Baca juga: Pengantin di Lombok Di-bully karena Kenakan Kain Lusuh Saat Jalani Kawin Culik, Kini Dapat Hadiah

"Loh, saget ngomong kok sekolah ting SLB (Loh, bisa bicara kok sekolah di SLB)," jawab perekam.

"Ting SD, diganggu koncone. Pas nulis kertase disuek-suek kancane (di SD diganggu temannya, pas nulis kertasnya disobek temannya)," kata bocah tersebut.

"Boten lapor gurune (tidak lapor gurunya)?" tanya perekam

"Pripun wadul bocahe bejijak nggih mboten ndue kapok (mau lapor gimana, anaknya bandel tidak punya jera)," kata si bapak tua.

Dikonfirmasi mengenai video tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Jawa Tengah Sukaton Purtomo Priyatmo mengatakan telah menelusurinya.

"Saya sudah cek ke Pakis Kecamatan Bringin, itu kejadian sekira dua tahun lalu," ujarnya, Rabu (31/5/2023).

"Dan anak tersebut adalah siswa inklusi, memang kemudian pindah sekolah. Tapi informasinya sekarang sudah keluar," kata Sukaton.

Dia menegaskan bahwa seluruh anak memiliki hak yang sama dalam memeroleh pendidikan. "Apalagi di sekolah negeri sudah bisa menerima siswa inklusi," paparnya.

Sukaton menyatakan bahwa lingkungan sekolah harus bebas dari tindakan perundungan, terutama yang dilakukan antar-siswa. "Guru harus bisa menjalankan fungsi kontrol sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan aman, nyaman, dan membahagiakan," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Dalami Pengakuan Keluarga Siswa SD di Sukabumi yang Tewas Setelah Dirundung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com