Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biksu Thudong di Kota Magelang: Andai Bisa Menangis, Kami Pasti Menangis...

Kompas.com - 31/05/2023, 07:05 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan yang dilewati para biksu Thudong hingga sampai di Kelenteng Liong Hok Bio di Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (30/5/2023).

Ya, kedatangan para biksu asal Thailand, Malaysia, dan beberapa dari Indonesia itu sudah dinantikan warga.

Mereka menyambut antusias. Ada yang berderma, menampilan barongsai, bernyanyi tentang toleransi atau sekadar mengabadikan kedatangan mereka menggunakan ponsel.

Baca juga: Momen Ganjar Menyapa Para Biksu Thudong yang Beristirahat di Mushala

Biksu Thudong tiba sekitar pukul 18.20 WIB. Sebelum sampai di Kelenteng Liong Hok Bio, para biksu itu berjalan kaki mulai dari Ambarawa, Jawa Tengah.

Sebelum masuk kelenteng, para relawan sudah bersiap membasuh kaki mereka menggunakan air kembang. Setelah itu mereka masuk untuk membaca Paritta (doa).

Sejumlah pejabat daerah, mulai dari Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz, Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur, Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang, dan tokoh-tokoh masyarakat lintas agama hadir menyambut para biksu.

Puluhan petugas keamanan, hingga ormas Pemuda Pancasila, Banser dan relawan turut mengantar kedatangan perjalanan mereka. Relawan dari Komunitas Terapis Magelang juga ikut memberikan terapi atau pijat gratis kepada para biksu.

"Andai bisa menangis, kami pasti menangis di sini. Sambutan masyarakat sungguh luar biasa, sejuk hati kami," ungkap Biksu Labhiko Mahatera, salah satu penamping biksu Thudong, di Kelenteng Liong Hok Bio, Kota Magelang, Selasa (30/5/2023) malam.

Biksu Labhiko mengatakan, para biksu tersebut telah menempuh perjalanan 68 hari sepanjang 2.600 kilometer. Dia mengaku merasa damai setiap tiba di daerah satu ke daerah lain di Indonesia, termasuk di Kota Magelang.

Baca juga: Potret Warga Semarang Antusias Menyambut Para Biksu Thudong hingga Menyiapkan Karpet Bunga

"Terimakasih kami sampaikan, izin kan untuk berdoa, juga beristirahat di Kota Magelang," tuturnya.

Ketua Harian TITD Liong Hok Bio Magelang, Wong Soek Lie mengatakan, penyambutan kedatangan 32 biksu ini merupakan wujud dari kerukunan umat beragama di Kota Magelang.

Para biksu telah menjalankan ritual thudong atau berjalan kaki ribuan kilometer untuk merayakan Tri Suci Waisak 2567BE-2023 di Candi Borobudur.

Baca juga: Biksu Thudong Akan Disambut Barongsai sampai Pijat Gratis di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang

"Hal ini kesempatan jarang terjadi. Proses Thudong ini bermanfaat bagi perkembangan kerukunan antarumat beragama dan Magelang khususnya semakin mempererat kerukunan dan toleransi," kata Wong Soek Lie.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan, para biksu Thudong ini adalah orang-orang yang hebat karena dengan tekad kuat mereka bisa berjalan kaki jarak jauh demi tujuan mulianya, merayakan hari raya Waisak di Candi Agung Borobudur.

"Biksu Thudong Hebat. Selamat datang di Kota Magelang," ucap Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com