Wanita Penyanyi Organ Tunggal di Bengkulu Tewas Ditabrak Mobil Dinas, Sopir Serahkan Diri

BENGKULU, KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Suminten (40), warga Desa Sidodadi, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, tewas ditabrak sebuah mobil dinas Toyota Rush di jalan lintas Kepahiang-Curup, Minggu (28/5/2023).

Korban diduga tewas di lokasi kecelakaan. Sementara sopir dan penumpang mobil Rush sudah menyerahkan diri ke Polres Kepahiang.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Tabrak Truk di Tol Tebing Tinggi-Medan, 4 Orang Tewas

"Sopir dan penumpang sudah menyerahkan diri ke Polres," ungkap Kapolres Kepahiang AKBP Yana Supriatna, melalui Kasat Lantas Polres Kepahiang Iptu Bole Susanja, saat dihubungi, pada Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Sopir Truk Kecelakaan Maut Turunan Muara Rapak Balikpapan Ditetapkan Tersangka

Dilansir dari Tribunnews.com, mobil bernomor polisi BD 1347 NY itu dikendarai oleh seorang pegawai negeri sipil (PNS) Setyo Nugroho (42), warga Kota Bengkulu dan penumpangnya adalah Wahyu Budiarso yang merupakan Kepala KPPN Mukomuko.

Menurut Bole, polisi masih mendalami penyebab kecelakaan. Namun, dari eterangan sementara, saat kecelakaan itu mobil Rush melaju dari arah Rejang ke Kepahiang.

Sementara korban mengendarai sepeda motor dengan nopol BD 3293 WD melaju dari arah sebaliknya.

Baca juga: Update Pembunuhan Ibu Anggota DPR oleh ART di Indramayu, Pelaku Ambil Uang Korban

Tulang punggung keluarga

Sementara itu, anak korban bernama Adit Pandu Pratama (22) mengaku sangat terpukul.

Sang ibu, katanya, merupakan tulang puggung keluraga. Setiap hari korban yang berprofesi penyanyi organ tunggal tak lelah untuk bekerja.

"Ibu itu gigih orangnya untuk mencari uang. Dari Adit SMA hingga kuliah di Padang, ibu masih mencari uang dengan nyanyi dari satu panggung ke panggung lain," ungkap Adit saat diwawancara TribunBengkulu.com, Senin (29/5/2023).

"Ibu pemberani dan tangguh. Kadang saat hendak bernyanyi di kabupaten lain, ibu nekat sendirian membawa motor, kadang pulang sudah pukul 2 dini hari," tambah Adit.

Sementara itu, rekan korban yang juga pemilik organ tunggal di Kepahiang Ferianto (45), menceritakan, sebelum terjadi kecelakaan korban sempat menerima order menyanyi di Desa Padang Lekat, Kecamatan Kepahiang.

"Saat itu korban sempat nyanyi dengan organ tunggal saya, sekitar dua lagu," ungkap Ferianto, saat diwawancarai, pada Minggu.

Lalu korban mengirimkan pesan whatsapp yang mengatakan akan menyanyi di Kabupaten Rejang Lebong.

"Dia (Korban) whatsapp pribadi ke saya, untuk nyanyi di Rejang Lebong, sekitar 14.30 WIB berangkat dari panggung saya ke Rejang Lebong," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul: Sosok Minten yang Meninggal Ditabrak Mobil Dinas, Perempuan Tangguh Tulang Punggung Keluarga