Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian Keluarga Korban TPPO Myanmar: Pulang Hari Ini, Doakan Selamat sampai Tujuan

Kompas.com - 25/05/2023, 13:22 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keluarga puluhan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akhirnya bisa bernapas lega, 20 warga negara Indonesia (WNI) direncanakan pulang ke tanah air pada hari ini, Kamis (25/5/2023).

Salah satunya keluarga Theodora Mayang (37), warga asal Kompleks Setiabudi Regensi, RT 03 RW 17 Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. 

Valeria Birung, kakak sepupu Mayang mengatakan, para korban direncanakan berangkat dari Bangkok, Thailand dan mendarat Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta sekitar pukul 21.00 Wib.

Baca juga: 25 Korban TPPO di Myanmar Pulang Pekan Depan, Keluarga: Kami Dapat Kabar Baik

"Kabar terbaru, mereka pasti pulang hari ini. Tiba jam 9 malam di Soekarno-Hatta. Doakan semoga selamat sampai tujuan ya," ucap Valeria saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis.

Baca juga: 24 Warga Jambi Ditahan Polisi Malaysia Saat Razia Judi Online, Diduga Korban TPPO

Namun demikian kata Valeria, yang dijadwalkan pulang hari ini hanya 20 WNI, sementara 5 WNI lainnya dalam proses asesmen di KBRI Bangkok, Thailand.

"Saya kurang tahu dengan yang 5 WNI itu, tapi yang pasti pulang hari ini 20 orang yang 1 tim termasuk Mayang itu pulang bareng," kata Valeria.

Pemulihan trauma

Valeria mengatakan, meski dijadwalkan pulang ke Indonesia hari ini, namun keluarga belum membawa adiknya pulang ke rumah.

Para korban TPPO Myanmar, katanya, akan menjalnaiserangkaian prosedur termasuk karantina di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC), Jakarta Timur.

Hal itu untu memulihkan trauma akibat tindak kekerasan baik fisik maupun psikis di Myanmar.

"Gak bisa dijemput keluarga. Karena langsung ke RPTC Bambu Apus untuk trauma healing. Kemungkinan di sana selama 3 sampai 14 hari. Mungkin juga setiap orang beda-beda lama waktunya," tutur Valeria.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), berhasil mengamankan para korban TPPO Myanmar dengan total 25 WNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com