KOMPAS.com - Lagu daerah merupakan kekayaan budaya suatu daerah, tak terkecuali dengan Lagu Daerah Kalimantan Barat.
Lagu daerah Kalimantan Barat menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat setempat.
Beberapa lagu daerah Kalimantan Barat telah dikenal sejak zaman dahulu, bahkan sejak ratusan tahun yang lalu.
Berikut ini beberapa lagu daerah Kalimantan Barat beserta makna dan liriknya.
Cik Cik Periuk berasal dari Sambas, Kalimantan Barat.
Lagu Cik Cik Periuk telah ada sejak 150 tahun yang lalu.
Lirik lagu Cik Cik Periuk berisi sindiran yang dibuat oleh masyarakat Sambas pada zaman dahulu.
Baca juga: Cik Cik Periuk, Lagu Daerah Kalimantan Barat
Sindiran tersebut ditujukan kepada para tentara Jawa yang berpakaian tentara Hindia Belanda.
Kedatangan para tentara tersebut dianggap membawa dampak negatif karena mereka sering mangadu domba.
Lagu Cik Cik Periuk juga menggambarkan kehidupan yang telah bercampur aduk sehingga manusia hanya memikirkan dunia dan melupakan akhirat.
Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe
Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok
Cik cik periuk belangan' sumping dari Jawe
Datang nek kecinok bawa' kepiting dua' ekok
Cak cak bur dalam belanga', idong picak gigi rongak
Sape ketawa' dolok dipancung raje tunggal, hei!
Lagu Aek Kapuas menceritakan mengenai keelokan Sungai Kapuas sebagai sungai terpanjang di Kalimantan Barat.
Lagu Aek Kapuas yang diciptakan oleh Paul Putra Frederick ini menjadi lagu wajib di wilayah Kalimantan Barat.
Hei sampan laju
Sampan laju dari ilir sampai ke ulu
Sungai Kapuas
Sunggoh panjang dari dolo' membelah kote
Hei tak disangke
Tak disangke dolo' utan menjadi kote
Ramai pendudoknye
Pontianak name kotenye
Sungguh Kapuas punye cerite
Bile kite minom ae'nye
Biar pon pegi jauh ke mane
Sunggoh susah na' ngelupakannye