Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 20 Mei

Kompas.com - 19/05/2023, 08:09 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tanggal 20 Mei selalu diperingati oleh rakyat Indonesia sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Hari Kebangkitan Nasional adalah hari nasional yang bukan hari libur, yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Baca juga: Hari Kebangkitan Nasional Tanggal Merah atau Tidak?

Latar belakang peringatan Hari Kebangkitan Nasional adalah sebuah momen pada tahun 1908 yang membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan dan mulai untuk meraih kemerdekaan.

Hal ini tak lepas dari peran Budi Utomo (atau dalam ejaan Soewandi: Boedi Oetomo), sebuah organisasi pemuda yang didirikan pada 20 Mei 1908.

Baca juga: Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Dilansir dari laman infopublik.id, Presiden Soekarno menilai berdirinya organisasi Budi Utomo sebagai awal dari kebangkitan bangsa Indonesia melawan para penjajah.

Lantas apa hubungan berdirinya Budi Utomo dengan momen Kebangkitan Nasional?

Baca juga: 9 Tokoh Pendiri Budi Utomo

Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional

Dilansir dari laman Disdik Kabupaten Grobogan, Organisasi Budi Utomo didirikan pada masa penjajahan Belanda di mana diberlakukan Politik Etis, termasuk di bidang pendidikan.

Saat itu kebijakan Politik Etis memungkinkan perluasan kesempatan pendidikan menengah bagi penduduk asli Indonesia, dan mulai menghasilkan elit Indonesia terdidik yang baru.

Walaupun nyatanya kesempatan pendidikan tersebut dimaksudkan untuk menyediakan tenaga kerja untuk pemerintah kolonial, namun tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan Barat turut membawa serta ide-ide politik Barat tentang kebebasan dan demokrasi.

Selama dekade 1920-an dan 30-an, kelompok elit hasil pendidikan ini mulai menyuarakan kebangkitan anti-kolonialisme dan kesadaran nasional.

Pada periode ini, berbagai partai politik mulai bermunculan di Indonesia, termasuk dengan berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 di Jakarta.

Dilansir dari laman Gramedia.com, Budi Utomo didirikan oleh sembilan mahasiswa dari School tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA).

Sembilan tokoh pendiri Budi Utomo yaitu Soetomo, Mohammad Soelaiman, Soeradji Tirtonegoro, Mohammad Saleh, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, RM Goembrek, M Soewarno, dan Angka Prodjosoedirdjo .

Dalam perjalanannya, terdapat beberapa tokoh yang ikut bergabung yaitu Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), Tjipto Mangoenkoesoemo, Tirto Adhi Soerjo, Raden Adipati Tirtokoesoemo, Pangeran Noto Dirodjo dan masih banyak lagi.

Pada awalnya, organisasi Budi Utomo ini hanya ditujukan merupakan organisasi pelajar yang bersifat nonpolitik untuk golongan berpendidikan di Pulau Jawa dan Madura saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Regional
95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

Regional
Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin 'Ngojek' Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin "Ngojek" Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Regional
Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Regional
Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Regional
Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com