Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengatakan saat itu justru Murad marah-marah hingga dimemukul meja.
Murad disebut marah karena tidak terima terkait penjelasan DPP PDI-P yang diwakili Djarot dan Komarudin.
"Beliau marah-marah sambil memukul-mukul meja, beliau tidak mau menerima penjelasan dari DPP partai, saya dan Pak Komarudin, malah beliau marah-marah. Oleh sebab itu, setelah kita mau memberikan penjelasan tentang aturan ini, Pak Murad Ismail itu meninggalkan ruang pertemuan," ungkap Djarot, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: Pencopotan Gubernur Murad Ismail dari Ketua DPD PDI-P Maluku, Bermula Kabar Istri Pindah Partai
Djarot mengatakan aturan mengenai larangan suami-istri berbeda partai sudah sesuai dengan AD/ART PDI-P nomor 25a.
"Otomatis (diberhentikan sebagai kader) dong. Karena istrinya sudah (pindah partai). Supaya kompak lah sama istri," kata Djarot.
Djarot menegaskan, PDI-P memiliki aturan bahwa satu keluarga harus satu partai.
"Iya dong (harus satu partai)," kata dia
Baca juga: Sosok Murad Ismail, Gubernur Maluku yang Dicopot dari Ketua DPD PDI-P karena Sikap Tak Terpuji
Setelah pencopotan itu, Murad Ismail belum memberikan komentar.
Namun muncul surat bertanda tangan Murad Ismail yang isinya antara lain ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Orang terdekat Murad yang juga Koordinator Relawan Pemenangan Murad Ismail di Pilkada Maluku 2018 Arista Djunaidi mengonfirmasi bahwa surat itu memang dibuat oleh Murad Ismail.
Dalam surat itu Murad mengucapkan terima kasih pada Ketua DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Berikut isi surat tersebut:
Baca juga: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di 6 Wilayah Maluku
“Dengan ini saya menyatakan bahwa, sebagai seorang mantan prajurit (mantan Komandan Brimob Polri) sejak awal, saya bersikap tidak mau dan tidak akan melamar atau mendaftarkan diri sebagai anggota partai politik mana pun
Saya hanya bersedia menerima jabatan sebagai Ketua DPD PDI-P Maluku, kalau diperintah oleh yang terhormat Ibu Hj Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum DPP PDIP.