Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Ambon, Komandan Brimob: Anggota Tidak Ikut Pukul, Justru Melerai

Kompas.com - 05/05/2023, 22:39 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Komandan Satuan Brimob Polda Maluku Kombes Pol Dostan Matheus Siregar angkat bicara terkait kasus pengeroyokan seorang mahasiswa Universitas Pattimura Ambon yang diduga ikut melibatkan salah satu anggotanya

Dostan mengatakan, terkait kasus tersebut, pihaknya telah memeriksa seorang anggota brimob berinisial Bripda GS.

"Setelah beritanya naik siang tadi, sorenya GS langsung dipanggil untuk dimintai keterangan," kata Dostan kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Bripda GS mengakui bahwa ia tidak terlibat dalam pengeroyokan terhadap korban.

Baca juga: Oknum Brimob dan Sejumlah Pemuda Diduga Aniaya Mahasiswa di Ambon hingga Babak Belur

 

Bripda GS, kata Dostan, justru berusaha melerai keributan yang terjadi saat korban dikeroyok.

"Dari pengakuan anggota dia tidak memukuli tapi justru dirinya yang mengamankan korban. Dia membekap leher korban dan membawa korban ke tempat aman," jelasnya.

Dostan menjelaskan, saat kejadian pengeroyokan, Bripda GS sedang berada di acara wisuda temannya yang dekat dengan lokasi kejadian.

Saat itu, tiba-tiba GS melihat terjadi pengeroyokan dan dia langsung  berusaha melerai.

"Jadi anggota tidak memukul tapi dia yang melerai karena saat kejadian dia sedang menghadiri acara syukuran wisuda temannya di situ, dia melihat korban dipukul dan dia segera melerai," ungkapnya.

Menurut Dostan, korban pengeroyokan Michael Lesnussa justru sedang dalam kondisi mabuk saat dikeroyok.

"Korban malah diduga saat itu sedang mabuk karena mulutnya bau minuman keras," sebutnya.

Baca juga: Polisi di Ambon Ditikam OTK, Mengaku Sempat Dibuntuti 2 Orang

Dostan menambahkan setelah kasus pengeroyokan itu terjadi, ia telah memerintahkan Danyon dan Wadanki yang merupakan atasan Bripda GS untuk mengecek langsung ke keluarga dan korban.

"Yang jelas kasus ini masih didalami dan diselidiki," katanya.

Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menegaskan, pihaknya tidak akan melindungi anggota yang bersalah.

Menurutnya, apabila hasil pemeriksaan membuktikan Bripda GS ikut terlibat mengeroyok korban, maka anggota tersebut akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Kalau terbukti bersalah tentu akan kita proses sesuai aturan hukum, tidak akan kita lindungi anggota yang bersalah," katanya.

Sebelumya, seorang mahasiswa Universitas Pattimura Ambon, MIchael Lesnussa babak belur dikeroyok sejumlah pemuda di kawasan Kudamati, Ambon pada Kamis dinihari (4/5/2023).

Akibat pengeroyokan itu, korban menderita luka robek di pelipis dan telinga serta lebam di bagian wajah dan kepala sehingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kampanye Dimulai, Caleg di Kabupaten Semarang Pasang Baliho dengan 11 Wajah

Kampanye Dimulai, Caleg di Kabupaten Semarang Pasang Baliho dengan 11 Wajah

Regional
Anak Gajah Berusia 2 Tahun Mati di Riau, Berawal dari Luka Kena Jerat

Anak Gajah Berusia 2 Tahun Mati di Riau, Berawal dari Luka Kena Jerat

Regional
Adu Banteng Mobil Pikap vs Honda Astrea Grand di Wonogiri, Pengemudi Motor Tewas

Adu Banteng Mobil Pikap vs Honda Astrea Grand di Wonogiri, Pengemudi Motor Tewas

Regional
Pemkot Semarang Ajukan UMK Naik 6 Persen, Jadi Rp 3,2 Juta

Pemkot Semarang Ajukan UMK Naik 6 Persen, Jadi Rp 3,2 Juta

Regional
Usai Viral, Ajudan Bupati Toraja Utara yang Diduga Aniaya Warga Berdamai

Usai Viral, Ajudan Bupati Toraja Utara yang Diduga Aniaya Warga Berdamai

Regional
Menara Pandang Banjarmasin, Ikon Kota Seribu Sungai

Menara Pandang Banjarmasin, Ikon Kota Seribu Sungai

Regional
Masa Kampanye Dimulai, Belum Ada Kepala Daerah di Jateng yang Ajukan Cuti

Masa Kampanye Dimulai, Belum Ada Kepala Daerah di Jateng yang Ajukan Cuti

Regional
Pelaku Pelecehan di Tempat Cuci Mobil Semarang Ditetapkan Tersangka

Pelaku Pelecehan di Tempat Cuci Mobil Semarang Ditetapkan Tersangka

Regional
Mengenal Kinara, Bocah Asal Semarang yang Viral Jago Bahasa Inggris

Mengenal Kinara, Bocah Asal Semarang yang Viral Jago Bahasa Inggris

Regional
Pemkab Sikka Sebut Pengelola Pasar Wuring Belum Kantongi 3 Syarat Utama

Pemkab Sikka Sebut Pengelola Pasar Wuring Belum Kantongi 3 Syarat Utama

Regional
Lewat Festival Cisadane 2023, Pemkot Tangerang Sukses Bangkitkan Perekonomian UMKM

Lewat Festival Cisadane 2023, Pemkot Tangerang Sukses Bangkitkan Perekonomian UMKM

Regional
Olah TKP Kasus Tewasnya Bos Grosir Mainan, Polisi Hadirkan Anak Bungsu Korban

Olah TKP Kasus Tewasnya Bos Grosir Mainan, Polisi Hadirkan Anak Bungsu Korban

Regional
Hendak Diselundupkan ke Tarakan, 73 Sepatu Branded Ilegal Asal Malaysia Diamankan di Nunukan

Hendak Diselundupkan ke Tarakan, 73 Sepatu Branded Ilegal Asal Malaysia Diamankan di Nunukan

Regional
Gempa M 5,0 Guncang Morotai Maluku Utara, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Morotai Maluku Utara, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Kades di Pandeglang Ancam Coret Penerima Bansos jika Beda Pilihan Partai dan Caleg

Kades di Pandeglang Ancam Coret Penerima Bansos jika Beda Pilihan Partai dan Caleg

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com