Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendeta di Maluku Ditemukan Meninggal Diduga Tak Wajar, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kompas.com - 03/05/2023, 20:11 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - FSG, seorang pendeta perempuan yang menjabat sebagai ketua majelis jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) di Luang, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, ditemukan meninggal dunia.

Korban ditemukan meninggal dunia dalam posisi tubuhnya tergantung di dalam pastori GPM Luang, tempat korban tinggal, pada 29 Maret 2023 lalu. Kematian korban ini pun menyita perhatian warga di wilayah tersebut.

Setelah kejadian itu, muncul spekulasi di masyarakat bahwa korban mati bukan karena gantung diri, namun karena penyebab lain. Belakangan, mucul dugaan bahwa korban tewas karena dianiaya oleh suaminya sendiri.

Baca juga: Provokasi Warga Kibarkan Bendera RMS di Maluku, WN Belanda Dideportasi

Saat ini, kasus tersebut telah ditangani oleh aparat kepolisian setempat.

Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat berjanji akan mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

“Polda Maluku dan Polres MBD akan mengusut kasus ini hingga tuntas,” kata Roem kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Hari Pertama Pendaftaran Bacaleg di Maluku dan Manokwari Masih Sepi

Dia mengatakan, sejumlah rekan dan sahabat korban yang tergabung dalam aliansi SahabatFlo mencurigai kematian korban sangat tidak wajar, sehingga mereka meminta pengusutan kasus tersebut hingga tuntas.

“Jadi kita sudah dari awal minta untuk dibuat LP dan otopsi, tapi bapak ibu korban menolak. Baru sekarang ingin diproses lagi. Ya, pasti kita akan proses dan tindaklanjuti,” katanya.

Roem mengatakan, pada 26 April 2023, pihaknya bersama aliansi SahabatFlo telah melakukan koordinasi via Zoom Meeting. Pertemuan itu dihadiri Irwasda, Direktur Reskrimum Polda Maluku, Kepala SPKT Polda Maluku, Kepala Rumkit Bhayangkara Ambon, dan Kapolres Maluku Barat.

Dalam koordinasi tersebut, Polda Maluku telah menjelaskan perkembangan penanganan kasus gantung diri tersebut. Kendalanya, pihak keluarga enggan melaporkan kejadian tersebut serta tidak bersedia jenazah korban diotopsi.

"Menindaklanjuti pertemuan tersebut, pihak Polda Maluku akan melanjutkan penyelidikan kasus korban gantung diri dan dimungkinkan akan dilakukan ekshumasi (pengalian kembali jenazah yang telah dikubur)," ungkapnya.

Baca juga: Misteri Kematian Tukang Ojek di Maluku Tengah, Korban Alami Luka Robek di Perut dan Wajah

Terkait dengan surat terbuka dari aliansi SahabatFlo yang menyampaikan adanya dugaan tindak pidana dalam kasus itu, Roem mengaku pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan karena kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

“Dalam proses penyelidikan Polri harus kedepankan azas praduga tak bersalah dan persamaan hak di depan hukum,” katanya.

Baca juga: Tukang Ojek di Maluku Tengah Ditemukan Tewas di Jalan, Diduga Korban Pembunuhan

Roem menambahkan, polisi baru mengetahui kasus tersebut setelah ada warga yang melapor kasus dugaan gantung diri ke Polsek Mdona Heyra, Polres Maluku Barat Daya, pada 29 Maret 2023.

Setelah mendapat laporan, kata Roem, polisi langsung menuju ke lokasi. Namun, saat berada di TKP, posisi korban telah diturunkan oleh warga. Tali yang menggantung korban sudah dipotong. Sementara, jarak tempuh ke TKP cukup jauh karena harus menyeberang tiga pulau yang membutuhkan waktu tempuh satu hari.

“Polsek Mdona Heyra telah melakukan langkah-langkah penyelidikan. Di antaranya olah TKP serta pengambilan keterangan saksi sebanyak 10 orang,” katanya.

Selanjutnya, pihak keluarga memasukkan jenazah korban dalam peti untuk dibawa ke Ambon melalui pesawat udara. Di Ambon, pihak keluaga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan pada 30 Maret 2023.

Menurut Roem, pihak Rumah Sakit Bhayangkara kemudian meminta keluarga untuk melaporkan terlebih dahulu ke SPKT Polda Maluku agar dibuatkan laporan polisi. Hal ini sebagai dasar untuk dilakukan otopsi.

Namun, kata Roem, pihak keluarga tidak mau melaporkan kejadian tersebut dan tidak bersedia korban untuk diotopsi.

“Dengan demikian, tim penyidik kesulitan untuk mengetahui penyebab kematian gantung diri tersebut. Namun saat ini, kasus tersebut akan kembali diselidiki hingga tuntas,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com