Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Jadi Capres PDI-P, FX Rudy Sebut Kader Lebih Solid Bergerak

Kompas.com - 21/04/2023, 15:50 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy mengaku sudah menyiapkan strategi pemenangan pemilu presiden 2024 mendatang. Hal ini disampaikannya usai Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Prabowo sebagai bakal calon presiden (capres) dari PDI-P.

Meski begitu, dia enggan mengungkapkan detail strategi pemenangan yang sudah disiapkan itu.

"Dan strategi sudah kita siapkan. Namun Strategi tidak perlu saya sampaikan ke umum. Nanti kalau saya sampaikan, strateginya diketahui," katanya, Jumat (21/4/2023).

Baca juga: Usai Ganjar Diumumkan Jadi Capres, Kader dan Relawan PDI-P Solo Ramai-ramai Cat Rambut Putih

Meski begitu, Rudy mengatakan kader di bawah semakin solid dengan terpilihnya Ganjar sebagai capres. 

"Namun paling tidak dengan diumumkannya calon presiden Ganjar Pranowo ini, kita semua semakin lebih solid bergerak. Karena yang dinanti-nanti calon presiden dari PDI Perjuangan," ungkapnya. 

Dia mengatakan terus mempersiapkan kader PDI-P di Solo untuk persiapan pemilu mendatang.

"Sudah, sudah ada kita persiapkan. Sehari selama puasa ini konsolidasi dua kali. Itu mulai jam 4, lalu jam 8 setelah tarawih. Itu konsolidasi di dua ranting. Itu kita lakukan," katanya. 

Rudy kembali menegaskan sebagai kader siap menjalankan apa yang telah diputuskan Ketua Umum PDI-P terkait capres. 

"Saya sebagai kader PDI Perjuangan, siapa pun yang diputuskan oleh Ketua Umum hukumnya wajib dilaksanakan dan dimenangkan," pungkasnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com