Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Fakta Racun Maut Mbah Slamet yang Tewaskan 12 Orang

Kompas.com - 11/04/2023, 04:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi membongkar kekejian Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang tega membunuh 12 orang.

Menurut polisi, para korban setelah diberi racun jenis potasium sianida oleh Mbah Slamet saat ritual penggandaan uang.

"Efek mati lemas karena sianida," kata Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr Sumy Hastry saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Membongkar Fakta Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Jengkel Ditagih Korban

Efek mematikan

Hastry menjelaskan, racun potasium sianida efeknya mematikan jika masuk ke dalam tubuh.

Lalu racun potasium sianida tidak berbau namun sangat mematikan. Sementara itu, racun itu dicampur minuman dan diberikan ke korban pada malam hari.

Baca juga: Hasil Forensik Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Korban Mati Lemas karena Sianida

Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr Sumy Hastry saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (10/4/2023).FADLAN MUKHTAR ZAIN Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr Sumy Hastry saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (10/4/2023).

"Enggak ada bau. Apalagi (eksekusinya) malam. Kalau terang mungkin kelihatan warnanya (berbeda). Kalau rasa pasti terasa," ujarnya.

Baca juga: Ibu dan Anak Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dilaporkan Hilang sejak November 2021

 

Pengakuan Mbah Slamet

Sebelumnya, di hadapan polisi, Slamet menceritakan, minuman ringan yang diberi ke para korbannya sudah dicampur dengan potas dan obat penenang.
Lalu, setelah meminuman cairan "ajaib" itu korban akan tewas dalam waktu sekitar lima menit.

Slamet mengaku mengeksekusi korbannya saat ritual penggandaan uang di kebun miliknya.

Selanjutnya, Slamet mengubur jasad korban di kebun itu.

Data korban

Sebanyak 12 jasad ditemukan aparat kepolisian di kebun milik Slamet. Delapan dari 12 jenazah berhasil diidentifikasi. 

Proses identifikasi dilakukan dengan pencocokan antemortem dengan pihak keluarga korban. 

"Sebelumnya sudah ada empat yang teridentfikasi, kemudian ada empat lagi yang teridentifikasi," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara. Jawa Tengah, Senin (10/4/2023).

Berikut ini daftar lengkap korban teridentifikasi:

  1. Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat.
  2. Irsad (43), warga Pesawaran, Lampung.
  3. Wahyu Triningsih, warga Pesawaran, Lampung.
  4. Mulyadi Pratama (46), Palembang, Sumatera Selatan.
  5. Theresia Dewi (49), warga Magelang, Jawa Tengah.
  6. Okta Ali (33), warga Magelang, Jawa Tengah.
  7. Suheri, warga Pesawaran, Lampung.
  8. Riani, warga Pesawaran, Lampung.

(Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemampuan Pendanaan Ikut Jadi Pertimbangan Gerindra Cari Bacawalkot Salatiga

Kemampuan Pendanaan Ikut Jadi Pertimbangan Gerindra Cari Bacawalkot Salatiga

Regional
Cerita Sagil si Bocah SD Tinggi 2 Meter di Jambi, Sering Sulit Naik Angkot dan Diejek Raksasa

Cerita Sagil si Bocah SD Tinggi 2 Meter di Jambi, Sering Sulit Naik Angkot dan Diejek Raksasa

Regional
Terima Manggala Karya Kencana, Bupati Jembrana Harap Komitmen Kerja Keras Jajaran Meningkat

Terima Manggala Karya Kencana, Bupati Jembrana Harap Komitmen Kerja Keras Jajaran Meningkat

Regional
Nenek di Palembang Dilaporkan 4 Anaknya ke Polisi, Digugat Masalah Tanah Warisan

Nenek di Palembang Dilaporkan 4 Anaknya ke Polisi, Digugat Masalah Tanah Warisan

Regional
Santriwati Korban Dugaan Penganiayaan Meninggal, Keluarga Setuju Jenazah Diotopsi

Santriwati Korban Dugaan Penganiayaan Meninggal, Keluarga Setuju Jenazah Diotopsi

Regional
Berhasil Turunkan Angka Stunting, Bupati HST Raih Penghargaan dari BKKBN

Berhasil Turunkan Angka Stunting, Bupati HST Raih Penghargaan dari BKKBN

Regional
Terima Dharma Karya Kencana, Pj Gubernur Jateng: Semoga Berdampak Positif untuk Penanganan Stunting

Terima Dharma Karya Kencana, Pj Gubernur Jateng: Semoga Berdampak Positif untuk Penanganan Stunting

Regional
Cari Ikan di Sungai, Pria di Wonosobo Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Belakang Pabrik

Cari Ikan di Sungai, Pria di Wonosobo Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Belakang Pabrik

Regional
Kecelakaan di Tol Sibanceh Aceh, 3 Orang Tewas

Kecelakaan di Tol Sibanceh Aceh, 3 Orang Tewas

Regional
Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Nikson Nababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Nikson Nababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Regional
Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Regional
Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Regional
Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com