KOMPAS.com - Polisi membongkar kekejian Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang tega membunuh 12 orang.
Menurut polisi, para korban setelah diberi racun jenis potasium sianida oleh Mbah Slamet saat ritual penggandaan uang.
"Efek mati lemas karena sianida," kata Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr Sumy Hastry saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Membongkar Fakta Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Jengkel Ditagih Korban
Hastry menjelaskan, racun potasium sianida efeknya mematikan jika masuk ke dalam tubuh.
Lalu racun potasium sianida tidak berbau namun sangat mematikan. Sementara itu, racun itu dicampur minuman dan diberikan ke korban pada malam hari.
Baca juga: Hasil Forensik Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Korban Mati Lemas karena Sianida
"Enggak ada bau. Apalagi (eksekusinya) malam. Kalau terang mungkin kelihatan warnanya (berbeda). Kalau rasa pasti terasa," ujarnya.
Baca juga: Ibu dan Anak Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dilaporkan Hilang sejak November 2021
Sebelumnya, di hadapan polisi, Slamet menceritakan, minuman ringan yang diberi ke para korbannya sudah dicampur dengan potas dan obat penenang.
Lalu, setelah meminuman cairan "ajaib" itu korban akan tewas dalam waktu sekitar lima menit.
Slamet mengaku mengeksekusi korbannya saat ritual penggandaan uang di kebun miliknya.
Selanjutnya, Slamet mengubur jasad korban di kebun itu.
Sebanyak 12 jasad ditemukan aparat kepolisian di kebun milik Slamet. Delapan dari 12 jenazah berhasil diidentifikasi.
Proses identifikasi dilakukan dengan pencocokan antemortem dengan pihak keluarga korban.
"Sebelumnya sudah ada empat yang teridentfikasi, kemudian ada empat lagi yang teridentifikasi," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara. Jawa Tengah, Senin (10/4/2023).
Berikut ini daftar lengkap korban teridentifikasi:
(Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.