Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Sebut Puluhan Ribu KIP yang Ditemukan di Lapak Pengepul Rongsokan Sudah Tak Aktif

Kompas.com - 07/04/2023, 16:48 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com- PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) memberi konfirmasi terkait dengan temuan kartu debit Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam kondisi masih tersegel di lapak pengepul rongsokan di Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Puluhan Ribu KIP Ditemukan di Lapak Pengepul Rongsokan di Lebak, Diduga Dijual Bank

Pemimpin BNI Wilayah 14 Faizal Arief Setiawan mengatakan, KIP tersebut sudah tidak aktif atau tidak dapat digunakan lagi. 

Baca juga: Puluhan Ribu KIP Ditemukan di Lapak Rongsokan, Disdikbud Banten: Banyak Sekolah Menunggu

Dia menyebut, sebelumnya terdapat 37.344 kartu yang hendak dimusnahkan dan telah dibuatkan berita acara pemusnahan secara resmi.

Namun, dalam prosesnya, diduga terdapat pihak yang memiliki itikad tidak baik.

BNI tengah bekerja sama dengan pihak aparat hukum untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut.

"Apabila ditemukan unsur kesengajaan oleh pihak tertentu, BNI akan menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Faizal, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (7/4/2023).

Pemusnahan tak sebabkan kerugian negara

Faizal menegaskan pemusnahan kartu debit KIP tidak menyebabkan kerugian negara.

Selain itu, pemusnahan kartu tidak menghambat penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) ke rekening siswa penerima.

Adapun pemusnahan kartu telah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

 

Faizal menyebut pemusnahan ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunan kartu debit KIP.

Sebelum dilakukan pemusnahan, BNI telah memastikan bahwa dana bantuan PIP telah dicairkan oleh penerima bantuan tanpa menggunakan kartu.

Terkait rekening yang belum diaktivasi oleh siswa, dipastikan dananya sudah kembali ke kas negara.

Salurkan PIP

Faizal menjelaskan, BNI berkomitmen menyukseskan program pemerintah. Salah satu adalah dengan penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Debit Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Secara keseluruhan, dari 2015 hingga 2023, BNI telah berkontribusi aktif dalam penyaluran PIP dengan jumlah penerima 22,45 juta dan nominal Rp 18,08 triliun.

"Kami akan terus melanjutkan dukungan terhadap program pemerintah ini dan memberikan kemudahan salah satu nya adalah penerima bantuan dapat melakukan pencairan bantuan pendidikan hanya dengan menggunakan buku tabungan dan kartu indentitas di kantor cabang terdekat. Baik secara individu maupun kolektif," ujar Faizal.

"Terkait hal tersebut sejumlah siswa penerima yang mengalami kendala tidak lagi diwajibkan membawa Kartu Debit KIP untuk pencairan bantuan program PIP," katanya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan ribu Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditemukan di lapak rongsokan di Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (6/4/2023).

Kartu-kartu tersebut ditemukan oleh anggota Sat Sabhara Polres Lebak, Aipda Sulistiyono, yang tengah berpatroli.

Di lapak tersebut, kata Sulistiyono, ada beberapa kardus dan karung berisi KIP. Dia memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan ribu kartu.

Dari pengakuan pemilik lapak, kartu tersebut berasal dari bank yang menjualnya ke lapak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com