Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Area Pencarian Cakup 4 Kabupaten, Lebih Luas dari Jabar

Kompas.com - 06/04/2023, 15:30 WIB
Dhias Suwandi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kasus penyanderaan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens (37) belum juga berakhir walau sudah berlangsung selama dua bulan atau 59 hari sejak peristiwa tersebut terjadi pada 7 Februari 2023, di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Berbagai upaya sudah dilakukaan oleh aparat gabungan TNI-Polri, mulai dari penempataan pasukan hingga membentuk tim negosiasi yang dikoordinasi Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge.

Proses pencarian pun kini sudah mencakup beberapa kabupaten yang berbatasan dengan Nduga.

Baca juga: Video Penyanderaan Pilot Susi Air Kembali Beredar, Danrem: Ini Bagian dari Propaganda KKB

Pada bulan pertama penyanderaan, pelaku penyanderaan, yaitu Egianus Kogoya yang merupakan pemimpin tertinggi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut, sempat terdeteksi berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya.

Namun ketika personel TNI-Polri tiba di wilayah tersebut, keberadaan Egianus dan kelompoknya, sudah tidak terlihat di Kuyawage dan diyakini telah kembali ke Nduga.

Pencarian meluas

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, salah satu alasan mengapa hingga kini aparat keamanan belum berhasil menemukan Kapten Philip adalah karena mereka sangat berhati-hati.

Hal ini dilakukan karena, sosok Egianus Kogoya memiliki rekam jejak yang cukup kelam dalam hal pembunuhan.

Dengan adanya ancaman yang dikeluarkan pimpinan KKB tersebut, aparat keamanan ingin memastikan keselamatan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.

Baca juga: Soal Video Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Apa yang Disampaikan Pilot Itu Bagian dari Jualan Politik KKB

"Egianus ini biasanya tidak cuma menggertak, dia lakukan apa yang dia katakan, makanya kita tidak boleh gegabah," ujarnya di Jayapura, Kamis (6/4/2023).

Di sisi lain, adanya informasi dari sisi teknologi dan juga jaringan intelijen membuat wilayah pencarian semakin luas, dan hingga kini sudah mencakup empat kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan.

"Saat ini wilayah pencarian selain di Nduga sudah sampai ke Lanny Jaya, Yahukimo dan Puncak," kata Faizal.

Kendala Luas Wilayah

Tampak foto-foto Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens ada bersama Egianus Kogoya hang merupakan pimpinan tertinggi KKB di wilayah Nduga, Papua PegununganFok Sebby Sambom Tampak foto-foto Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens ada bersama Egianus Kogoya hang merupakan pimpinan tertinggi KKB di wilayah Nduga, Papua Pegunungan
Berbeda dengan kasus penyanderaan di Distrik Mapenduma pada 1997, dimana saat itu ada 26 peneliti asing yang disandera KKB, proses pencarian tidak terlalu sulit karena baik korban maupun pelaku jumlahnya banyak sehingga jejaknya cepat terlihat.

Sementara untuk kali ini, terang Faizal, korban yang disandera hanya berjumlah satu orang dengan pelaku yang tidak terlalu banyak, membuat proses pencarian menjadi lebih sulit.

Ditambah dengan besarnya wilayah yang sangat luas, operasi penyelamatan Kapten Philip menemui berbagai kendala.

Baca juga: KKB Titipkan Surat ke Pilot Susi Air yang Mendarat di Jila Mimika

Luas Kabupaten Nduga mencapai 12.941 kilometer persegi, Lanny Jaya 6.077 kilometer persegi, Yahukimo 17.152 kilometer persegi dan Puncak 7.396 kilometer persegi, sehingga bila di jumlah luasnya mencapai 43.566 kilometer persegi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Regional
Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Regional
Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com