MIMIKA, KOMPAS.com - Kasus penyanderaan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens (37), yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sudah memasuki hari ke-40 pada Minggu (19/3/2023).
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menyatakan, upaya pencarian dan penyelamatan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut, terus dilakukan.
Baca juga: KKB Titipkan Surat ke Pilot Susi Air yang Mendarat di Jila Mimika
Ia meyakini, seluruh informasi dan petunjuk yang berhasil dikumpulkan sudah membuat personel keamanan semakin dekat dengan sang pilot.
"Kita semakin dekat dan ada hal-hal yang meyakini bahwa kita semakin dekat dengan sasaran kita," ujar Faizal di Mimika, Sabtu (18/3/2023).
Menurut Faizal, sumber daya yang digunakan dalam operasi tersebut terus ditingkatkan, baik dari sisi personel maupun hal teknis yang bisa menunjang proses pencarian.
"Itu kita lakukan, semua kita lakukan," kata dia.
Ia pun meminta semua pihak untuk bersabar karena prioritas operasi tersebut adalah menemukan Kapten Philip dalam keadaan hidup.
Oleh karena itu, Faizal memastikan seluruh sumber daya yang digunakan selalu didorong untuk memberikan yang terbaik agar misi tersebut bisa sukses dilakukan tanpa meninggalkan masalah baru.
"Sejauh ini kita masih melakukan penyelidikan dan anggota masih bekerja keras untuk menemukan," tuturnya.
Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.
Egianus juga menyandera pilot dari pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37), yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut, Egianus Kogoya sempat meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.
Kemudian Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023. Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak seorang kepala kampung yang masih berusia 6 hingga 8 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta oleh Egianus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.