PALEMBANG, KOMPAS.com- Angka prevalensi stunting atau tengkes di Sumatera Selatan mengalami penurunan secara drastis dari kurun waktu satu tahun terakhir.
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021 angka stunting di Sumsel mencapai 24,8 persen. Sementara, pada 2022 menurun secara signifikan menjadi 18,6 persen.
Rinciannya, untuk Kota Pagaralam angka stunting pada 2021 mencapai 15, 5 persen. Lalu pada 2022 menurun menjadi 11,6 persen.
Kota Palembang pada 2021 jumlah stunting tercatat mencapai 16,1 persen kemudian mengalami penurunan pada 2022 menjadi 14,3 persen.
Selanjutnya kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) angka stunting mencapai 20, 2 persen pada 2021. Sedangkan pada 2022 turun menjadi 14,6 persen.
Kabupaten OKU Timur, pada 2021 angka stunting mencapai 21,5 persen, pada 2022 turun menjadi 19,1 persen.
Lalu, Kota Prabumulih pada 2021 angka stunting mencapai 22 persen dan mengalami penurunan pada 2022 menjadi 12,3 persen.
Untuk Kabupaten Banyuasin, angka stunting pada 2021 mencapai 22,0 persen dan pada 2022 naik 24,8 persen.
Kabupaten Lahat, angka stunting pada 2021 mencapai 22,8 persen dan pada 2022 turun menjadi 19,0 persen.
Kota Lubuk Linggau, angka stunting pada 2021 mencapai 22,8 persen dan pada 2022 turun menjadi 11, 7 persen.
Musi Banyuasin angka stunting mencapai 23,0 persen pada 2021 dan pada 2022 turun menjadi 17, 7 persen.
OKU Selatan jumlah stunting mencapai 24,8 persen pada 2021. Sementara pada 2022 turun menjadi 19,4 persen.
Kabupaten Empat Lawang, angka stunting 26,0 persen pada 2021 dan menurun pada 2022 menjadi 18,5 persen.
Lalu, Musi Rawas Utara (Muratara) stunting pada 2021 mencapai 28,3 persen sedangkan pada 2022 menjadi 20,2 persen.
Baca juga: 2022, Prevalensi Balita Stunting di Jabar 20,2 Persen, Sumedang Tertinggi, Kota Bekasi Terendah
Ogan Ilir angka stunting pada 2021 mencapai 29,2 persen, pada 2022 turun menjadi 24,9 persen.
Muara Enim, angka stunting mencapai 29, 7 persen pada 2021, sedangkan pada 2022 turun menjadi 22,8 persen.
OKU angka stunting mencapai 31,1 persen pada 2021, sementara pada 2022 turun menjadi 19,9 persen.
OKI, angka stunting pada 2021 mencapai 32,2 persen, sedangkan pada 2022 turun menjadi 15,1 persen.